Surabaya (Antara Jatim) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur mencurigai jenazah korban AirAsia QZ8501 berlabel B44 yang hingga kini belum teridentifikasi adalah seorang transgender. "Kami mencurigai begitu (transgender) karena kelaminnya laki-laki, tapi identitas pembandingnya perempuan, sedangkan keluarga mungkin malu, sehingga tidak ada data lain," kata Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budiyono di Surabaya, Selasa. Saat jumpa pers di Balai Wartawan Mapolda Jatim terkait perkembangan identifikasi korban AirAsia QZ8501, ia menjelaskan hingga hari ke-102 pascakejadian jatuhnya pesawat rute Surabaya-Singapura itu tercatat 115 body dan bodypart yang diterimanya. "Dari jumlah itu, ada 111 body dan bodypart yang sudah teridentifikasi, sehingga ada empat body dan bodypart yang belum teridentifikasi dan masih tersimpan di cold storage Rumah Sakit Bhayangkara Polda," katanya. Tiga jenazah dan satu bodypart belum teridentifikasi yang tersimpan dalam "cold storage" adalah jenazah B28, B44, dan B75, lalu satu bodypart B108 berupa tulang jari. Sementara itu, 111 body dan bodypart yang sudah teridentifikasi itu tercatat 99 body dan bodypart merupakan korban AirAsia QZ8501 dan sisanya bukan dari korban AirAsia. "Meski (posko DVI) sudah ditutup, kami masih menerima kiriman terakhir dari Basarnas pada 17 Maret 2015 berupa satu body dan tiga bodypart," katanya. Satu body dan tiga bodypart kiriman terakhir itu teridentifikasi sebagai dua korban baru dan dua bagian dari korban sebelumnya, sehingga jumlah keseluruhan menjadi 99 body dan bodypart yang teridentifikasi itu. Satu body yang teridentifikasi yakni berlabel B112. Jenazah berjenis kelamin laki-laki ini identik dengan Reynaldi Theodoros (20), warga Makassar, Sulawesi Selatan. Untuk tiga bodypart adalah satu bodypart tulang tengkorak yang sebagian rahang hingga ke atas hilang. Potongan tubuh berlabel B113 itu DNA-nya cocok dengan korban atas nama Viona Florenzia Abraham (B061), perempuan 19 tahun asal Maluku. Dua bodypart lainnya berlabel B114 dan B115 berupa kepala dan potongan kaki dari pinggul ke bawah, yang teridentifikasi satu orang yakni Eni Wahyuni, perempuan 30 tahun asal Surabaya. (*)
Tim DVI Curigai Jenazah-B44 Korban AirAsia Transgender
Selasa, 7 April 2015 21:15 WIB