Resensi Film: "Whiplash" Alunan Depresif Pemain Drum Ambisius
Sabtu, 21 Februari 2015 7:25 WIB
Oleh Muhammad Razi Rahman
\"There are no two words in the English language more harmful than good job.\" (Tidak ada dua kata dalam bahasa Inggris yang lebih berbahaya selain \'kerja bagus\').
Kalimat tidak simpatik itu diucapkan oleh Terrence Fletcher (diperankan oleh J.K. Simmons) untuk menerangkan mengenai metode mengajar yang dilakukan olehnya, dalam film \"Whiplash\" yang mendapatkan nominasi beberapa kategori dalam ajang Academy Awards.
Terrence merupakan seorang konduktor di Shaffer Conservatory, yang dalam film berdurasi 106 menit itu dinyatakan sebagai sekolah musik paling prestisius yang terdapat di kota New York, Amerika Serikat.
Namun, kesuksesan yang diperoleh oleh studio band yang dipimpin Terrence, diraih dengan kekerasan baik secara fisik, verbal, hingga psikologis yang dilakukan oleh Terrence.
Hal tersebut juga dialami oleh Andrew Neiman (Miles Teller), siswa jurusan jazz tahun pertama yang mendalami instrumen perkusi yaitu drum di Shaffer Conservatory.
Andrew merupakan pemain drum yang ambisius yang telah bermain sejak usia masih kanak-kanak dan memiliki idola pemain drum temperamental yang dinilai terhebat sepanjang masa, Buddy Rich.
Dengan latihan yang terus-menerus yang dilakukan sendirian oleh Andrew, hal itu menarik perhatian Terrence yang mengajaknya menjadi bagian dari band intinya yang akan berkompetisi.
Namun, latihan yang dilakukan Andrew dalam sekejap berubah menjadi seperti berlatih di neraka. Tidak hanya cercaan dan hinaan, Terrence bahkan hingga melemparkan bangku kepada Andrew hanya karena dinilai tidak mengikuti tempo yang sesuai.
Masih merasa belum cukup dengan itu, Terrence juga menampar pipi Andrew hanya agar dia bisa menentukan apakah tempo yang dimainkannya terlalu cepat atau terlalu lambat.
Pelatihan yang sadistik oleh Terrence biasanya akan membuat orang normal yang memiliki harga diri dan martabat memutuskan untuk keluar dan tidak mau dilatih ala Nazi.
Tetapi, Andrew yang sangat ambisius malah meningkatkan tempo latihannya hingga tangannya berdarah-darah, hanya dengan tujuan dapat memuaskan kemauan Terrence.
Walhasil, latihan (dapat dikategorikan penyiksaan diri sendiri) yang dilakukan Andrew membuahkan hasil karena Shaffer Conservatory memenangkan kompetisi lokal dengan drum yang dimainkan oleh Andrew.
Bagi pelatih yang simpatik maka akan melakukan apresiasi kepada para pemainnya, tetapi konduktor yang psikopat seperti Terrence tetap terus meneruskan kekejamannya dalam berlatih.
Hal tersebut karena dia percaya bahwa pujian sama sekali tidak akan meningkatkan kinerja seseorang, tetapi seseorang harus didorong hingga batas maksimal untuk dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Terrence bahkan memasukkan Ryan (Austin Powell) sebagai salah satu pemain drum untuk memanas-manasi Andrew agar dapat bermain lebih baik.
Pada kompetisi berikutnya, Andrew mengalami musibah. Bus kota yang mengantarnya ke kota tempat kompetisi berjalan ternyata mogok di tengah jalan.
Karena tidak menemukan satu pun transportasi publik, Andrew memutuskan untuk menyewa mobil dan menyetirnya sendiri ke tempat kompetisi itu berlangsung.
Akibat kesal mendengar kabar bahwa tempatnya akan digantikan oleh Ryan, Andrew yang sedang menyetir menjadi emosi dan tertabrak oleh truk di perempatan jalan.
Dengan wajah dan tubuh yang masih berdarah-darah, Andrew memaksakan diri untuk ikut berkompetisi. Dengan luka di sekujur tubuh, dia tidak dapat berkonsentrasi dan stik drumnya terjatuh beberapa kali.
Setelah dipermalukan kembali oleh Terrence, Andrew yang kesabarannya sudah habis memutuskan untuk menyerang Terrence yang mengakibatkan Andrew dikeluarkan dari Shaffer Conservatory.
Namun, kisah itu tidak berhenti sampai di situ. Orangtua Andrew menemukan pengacara yang berhasil mengetahui bahwa cara mendidik yang dilakukan oleh Terrence ternyata pernah membuat mantan muridnya menjadi frustrasi dan bunuh diri.
Dengan pengacara itu membuat gugatan yang juga berdasarkan laporan Andrew, Terrence akhirnya juga dipecat dan dilarang untuk mengajar di Shaffer Conservatory.
Kisah yang bernuansa gelap ini tidak berakhir di sini, karena meski awalnya digambarkan Andrew tidak lagi bermain drum setelah kejadian di Shaffer, ternyata Andrew kembali bertemu dengan Terrence.
Dan klimaks dari film yang disutradarai Damien Chazelle itu menampilkan penampilan yang kemungkinan besar mengejutkan dan tidak disangka-sangka oleh para penonton film.
Cerita yang mendasari film \"Whiplash\" ini terinspirasi dari pengalaman pribadi yang pernah dirasakan Damien saat dia masih duduk di bangku SMA dan bermain di band jazz yang dituturkannya \"sangat kompetitif\".
Berdasarkan pengalaman pribadi itu, dituangkanlah dalam skenario yang disimpan Damien bertahun-tahun karena skenario itu sangat pribadi bagi dirinya.
Namun, setelah \"Whiplash\" berhasil difilmkan ternyata mendapatkan tanggapan positif dari banyak kritikus.
Dalam ajang Academy Awards yang dikenal dengan piala Oscarnya, \"Whiplash\" mendapatkan lima nominasi, yaitu Film Terbaik, Aktor Pembantu Terbaik (untuk J.K. Simmons), Skenario Adaptasi Terbaik (untuk Damien yang selain sutradara juga tercatat sebagai penulis skenario), Penyuntingan Terbaik, dan Tata Suara Terbaik. (*)