Surabaya (Antara Jatim) - Larangan pemerintah dengan menyetop penjualan apel impor berbakteri "Listeria monocytogenes", baik Granny Smith maupun Gala di pasar perdagangan nasional berimbas positif terhadap penjualan berbagai jenis buah lokal di Jawa Timur. "Saat ini banyak permintaan masyarakat terhadap buah lokal. Khususnya apel asal Malang," kata Direktur Utama PT Puspa Agro Abdullah Muchibuddin, ditemui di Surabaya, Jatim, Selasa. Akan tetapi, ungkap dia, hal tersebut belum ditindaklanjuti dengan baik oleh kalangan petani apel di daerah tersebut. Apalagi, ketersediaan apel terutama dari Malang kini nyaris kosong di pasar perdagangan nasional. "Apelnya bukan tidak ada. Stoknya ada, tapi tidak sesuai kebutuhan pasar," ujarnya. Di sisi lain, jelas dia, minimnya persediaan apel lokal juga dipengaruhi tidak adanya bibit komoditas tersebut. Hal itu mengakibatkan petani apel Malang menjadi kesulitan untuk menanam bibit itu di lahan mereka. "Bahkan, di tempat kami saja tidak ada stok apel sama sekali," ucapnya. Meski begitu, saran dia, masyarakat diharapkan bisa mengalihkan pembeliannya ke komoditas lain yang stoknya melimpah di Jatim. Namun, tidak akan mengurangi kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh mereka. "Masih banyak buah lain yang vitaminnya lebih beragam dibandingkan apel," tuturnya.(*)
Larangan Penjualan Apel Berbakteri Berimbas ke Produk Lokal
Selasa, 3 Februari 2015 17:04 WIB