RPH Surabaya Optimalkan Penjualan Daging Sapi
Senin, 2 Februari 2015 22:20 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirikan Kota Surabaya mengembangkan usaha baru dengan mengoptimalkan penjualan daging sapi ke pasaran pada 2015.
Direktur Utama RPH Pegirikan, Nur Wahono, di Surabaya, Senin, mengatakan pihaknya usaha baru ini guna meningkatkan pendapatan sekaligus laba perusahaan.
"Saat ini, kami sudah menerjunkan tim khusus mencari sapi bermutu di sejumlah daerah di Jawa Timur," katanya.
Menurut dia, ada empat daerah yang diyakini memiliki sapi dengan kualitas yang baik seperti Probolinggo, Jember, Bojonegoro dan Tuban. RPH sendiri menyiapkan sebanyak Rp300 juta tiap kali berbelanja sapi.
Untuk penjualan, kata dia, per hari, RPH menargetkan ada sebanyak 10 ekor sapi yang bisa dijual ke pasaran. "Kami tidak seperti BUMD yang lain (dua direktur utama PD Pasar Surya dan PD Taman Satwa KBS mundur dari jabatannya. Justru oleh wali kota tugas kami diperberat. Kami diminta wali kota untuk mendistribusikan daging ke pasaran," ujarnya.
Wahono mengatakan tidak sulit untuk menjadi salah satu pemain pasar sapi dan daging sapi di Surabaya karena serapan pasar sangat besar. Seberapapun banyak persediaan yang ada, bisa dipastikan mampu diserap pasar.
"Yang menjadi persoalan, persediaan sapi untuk kulakan, sangat terbatas," katanya.
Dengan penambahan lini bisnis baru ini, lanjut dia, pihaknya mentargetkan, tahun depan pendapatan RPH bisa mencapai Rp60 miliar. Dari jumlah itu, laba yang bisa kami dapat sebesar Rp450 juta.
"Tahun lalu, pendapatan kami sebesar Rp15 miliar dengan laba Rp300 juta," ujarnya.
Pendistribusian daging sapi, lanjut Wahono, disalurkan melalui pelanggan RPH yang tertarik untuk berjualan. Selain itu, RPH secara langsung berjualan ke restoran maupun perusahaan-perusahaan catering.
Tak hanya itu, guna menunjang penjualan daging, RPH memiliki sebanyak 14 titik freezer poin (penyimpanan daging beku). Freezer poin ini tersebar di 14 titik yang terletak di sejumlah perumahan di Surabaya.
"Untuk pengadaan daging dan juga peningkatan kinerja RPH, tahun ini kami siapkan belanja modal sebesar Rp1,2 miliar. Angka ini naik dibanding tahun lalu sebesar Rp1,1 miliar. Jika usaha pengadaan daging ini sukses, tahun depan belanja modal bisa naik lagi menjadi Rp1,5 miliar,"
katanya.
Terkait tarif pemotongan hewan, Wahono mengungkapkan, tahun ini belum ada rencana kenaikan. Kenaikan tarif sudah dilakukan RPH dua tahun lalu. Ada tiga jenis hewan yang dipotong di RPH Pegirikan, di antaranya sapi, kambing dan babi.
Untuk tarif saat ini, sapi sebesar Rp50.000/ekor, kambing Rp7.500/ekor dan babi Rp65.000/ekor. Dalam sehari, RPH rata-rata memotong sebanyak 180 ekor sapi dan 40 ekor kambing. Sedangkan babi pemotongannya dua hari sekali dengan jumlah 180 ekor.
"Dari data tersebut, pendapatan dari pemotongan paling besar disumbang oleh pemotongan babi," katanya. (*)