Dispertanak Bangkalan Imbau Petani Perhatikan Curah Hujan
Kamis, 13 November 2014 17:37 WIB
Bangkalan (Antara Jatim) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Bangkalan, Jawa Timur, mengimbau petani di wilayah itu, memperhatikan curah hujan untuk memulai masa tanam.
Kabid Produksi dan Tanaman Holtikultural Dispertanak Heri Susianto di Bangkalan, Kamis mengatakan, meski dalam beberapa hari terakhir ini sejumlah wilayah di Kabupaten Bangakalan telah diguyur hujan, curah hujan belum stabil.
"Baiknya petani menunggu hingga curah stabil lebih dahulu, baru kemudian bercocok tanam," saran Heri.
Petani, kata dia, hendaknya jangan sampai berspekulasi dalam bercocok tanam, sebab risikonya sangat tinggi dan petani bisa rugi. Jika kekurangan air maka tanaman akan mati.
"Kita lihat dulu sampai minggu ketiga apakah hujan akan terus berlanjut, atau tidak," katanya.
Menurutnya, imabuan ini hanya berlaku kepada para petani yang lahanya tadah hujan. Sebab lahan tadah sangat bergantung pada curah hujan. Lain hanya lahan tehnis yang memiliki saluran irigasi baik yang berasal dari aliran sungai maupun hasil pengeboran sumur.
Di Bangkalan, sawah tadah hujan jumlahnya lebih banyak dari sawah teknis, yakni sekitar 19.000 hektare, sedangkan sawah tehnis hanya hanya 8.350 hektare.
"Tapi petani yang lahannya tehnis juga harus mulai memperhatikan kondisi saluran irigasi. Salurannya dikontrol, barang kali ada bocor atau tersumbat, sehingga nantinya bisa langsung bercocok tanam tanpa terganggu dengan perbaikan irigasi lebih dahulu," katanya.
Untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, Dispertanak Bangkalan berjanji akan mengoptimal peran penyuluh pertanian di masing-masing kecamatan.
Di Bangkalan terdapat 33 orang petugas penyuluh pertanian dengan berbagai jenjang jabatan, mulai dari penyuluh dengan penyelia, muda, madya, pelaksana lanjutan dan penyuluh pertama, yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan. (*)