Senangnya Naik Kendaraan Tempur
Rabu, 8 Oktober 2014 16:47 WIB
Oleh Indra Setiawan dan Edy M Ya'kub
"Saya senang, karena tentara Indonesia memiliki kendaraan tempur yang cukup canggih untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucap Oktavia.
Siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Kartika Surabaya itu mengaku senang bisa dengan langsung melihat dari dekat kendaraan tempur milik TNI, kendati dirinya sudah beberapa kali melihat kendaraan tempur, baik itu tank maupun helikopter.
Tapi, dirinya merasa ada perbedaan melihat dari jauh dengan dari dekat. Apalagi, melihat dari dekat itu merupakan kesempatan untuk foto bersama prajurit yang berjaga di depan kendaraan tempur.
"Kami berharap kendaraan tempur yang dimiliki TNI ini mampu mempertahankan negara ini, terutama untuk berjaga di pulau terluar Indonesia," tuturnya, sesaat setelah turun dari tank bertuliskan 'Marinir' itu.
Oktavia dan warga kota Surabaya menyaksikan langsung sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dalam pameran alutsista di Lapangan Makodam V/Brawijaya, 8 Oktober 2014. Apalagi, pameran dilanjutkan dengan kirab alutsista yang memperbolehkan rakyat untuk menaiki 92 unit kendaraan tempur itu.
Puluhan kendaraan tempur itu adalah 15 unit Panser Anoa, Tank Leopard (8 unit), Tank Scorpion (21), Tank Tarantula (10), Tank M113-A1 (5), Meriam MLRS (3), Meriam 155 mm Caesar (2), Meriam 155 mm/KH 179 (2), Meriam 105 mm/KH (7), Rudal RBS (4), Meriam 23 Zur/Grom (4), Helly (3), Tank BMP 3F TNI AL (4), dan Tank LV 7 TNI AL (4).
Sebutlah Tank BMP-3F. Selama ini, tank itu menjadi kendaraan tempur milik Korps Marinir/TNI AL yang digunakan melakukan serangan baik dari darat maupun dari laut.
Lain lagi dengan LVT-7A1. Kendaraan tempur itu merupakan kendaraan VVIP lapis baja yang bisa digunakan bertempur maupun mengevakuasi pejabat negara.
Ya, siang yang cukup terik itu juga ada Dwi Pramesti. Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari Tulangan, Sidoarjo, itu datang ke lokasi tersebut bersama 20 rekannya.
Dengan seragam batik dan rok panjang berwarna biru, remaja itu sedang asyik dengan buku yang dipegangnya. Puluhan orang yang berjalan di sekitarnya seakan tak mampu mengusiknya.
Dengan teliti, dia menulis data-data pada banner di depan alutsista yang dipamerkan di Lapangan Kodam V/Brawijaya itu.
"Saya mendapat tugas dari sekolah untuk mencatat jenis kendaraan yang dipajang dalam kegiatan ini," papar remaja yang duduk di kelas delapan itu setelah turun dari Tank Leopard.
Ia mengaku baru pertama kali melihat langsung kendaraan canggih milik TNI. "Biasanya, melihat dari televisi atau juga dari internet, tetapi kini bisa melihat langsung dan boleh naik," tuturnya, bangga.
Sedikit Takut
Awalnya, Dwi sedikit takut saat naik ke atas tank Leopard milik TNI Angkatan Darat, tetapi karena mendapatkan pendampingan dari prajurit TNI, maka dirinya merasa nyaman.
Namun, ia mengaku sangat beruntung bisa naik ke atas kendaraan lapis baja tersebut, bahkan kesempatan ini tidak disia-siakan dengan teman-temannya untuk melakukan foto bersama.
"Kapan lagi bisa 'foto selfie' bersama dengan teman-teman. Di atas tank lagi," tukasnya seraya tertawa.
Lain halnya dengan Sutinah yang berasal dari Jember. Ia sengaja datang jauh-jauh untuk mendapatkan kesempatan langka ini. Dia datang bersama rombongan untuk turut serta memeriahkan kegiatan ini.
"Kebetulan salah satu saudara kami ada yang menjadi prajurit TNI. Dari situ kami mendapatkan informasi kalau ada pameran ini," urainya.
Ia mengatakan dirinya datang bersama dengan rombongan keluarga. Ia sangat bangga menjadi bagian dari keluarga TNI.
"Ayah saya juga TNI dan sekarang adik ipar saya juga TNI. Saya bangga bisa menjadi bagian dari keluarga besar TNI. Karena perjuangan TNI, negara ini bisa bersatu," katanya.
Tidak tanggung-tanggung, Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan petinggi TNI lainnya seperti KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, KSAL Laksamana TNI Marsetio, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf pun "menyatu" dengan rakyat dalam pameran itu.
"Alutsista ini dibeli dengan menggunakan uang rakyat, karena itu rakyat boleh untuk naik kendaraan ini," kilahnya seraya menyebutkan kalau kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun ke-69 TNI yang puncaknya digelar di Armatim pada 7 Oktober.
Dari catatan panitia, sedikitnya ada 27 ribu warga masyarakat dan juga anak sekolah yang turut andil untuk melihat kegiatan ini dan juga naik ke atas kendaraan tempur, bahkan KSAL menggendong balita ke atas kendaraan tempur itu.
"Tidak hanya pameran, kami juga mengajak warga masyarakat untuk berkeliling di sekitar lokasi sambil naik di atas kendaraan tank, panser dan truk," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Acara bertema "Alutsista TNI AD Sehari Bersama Rakyat di Surabaya" itu berkeliling kota sejauh 5 kilometer dari Jalan Raden Wijaya (depan Kodam V), jalan Gajahmada, pertigaan Gunung Sari, jalan Joyoboyo, jalan Raya Darmo, belok kiri menuju jalan Bengawan, jalan Kutai, jalan Hayamwuruk, jalan Kesatrian dan finish di jalan Raden Wijaya.
"Percayalah bahwa hanya bersama rakyat TNI kuat dan hanya bersama rakyat TNI lebih kuat," tegas Jenderal Moeldoko. (*)