BPBD Jateng Studi Banding Penanganan Bencana Gunung Kelud
Jumat, 12 September 2014 19:24 WIB
Kediri (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah, melakukan studi banding terkait dengan penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud (1.731 mdpl) ke Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
"Tim BPBD Jawa Tengah ingin belajar penanggulangan bencana, seperti masalah pengungsian, pendistribusian logistik," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Kediri Haris di Kediri, Jumat.
Haris mengatakan, tim BPBD Provinsi Jateng itu sengaja datang ke Kabupaten Kediri, ingin mendengar langsung paparan mengeai penanggulangan bencana yang dilakukan oleh tim Satlak Penanggulangan Bencana Kabupaten Kediri, saat penanggulangan erupsi Gunung Kelud, Februari 2014. Sebelumnya, tim juga berkunjung ke Kabupaten Malang, juga dengan tema yang sama.
Di Provinsi Jateng saat ini sedang bersiap untuk penanggulangan bencana menghadapi ancaman erupsi Gunung Slamet (3.428 meter di atas permukaan laut/ mdpl). Tim BPBD Provinsi Jateng menilai, pemerintah harus menyiapkan segala kemungkinan dengan ancaman erupsi itu, terutama mengantisipasi korban jiwa.
Mereka menilai, ancaman erupsi Gunung Slamet merupakan pekerjaan rumah yang cukup besar, terlebih lagi gunung itu sudah "tidur" lebih dari 400 tahun dan baru bergolak saat ini. Hal itu berbeda dengan Gunung Merapi (2.930 mdpl), yang sudah sering erupsi. Jika erupsi terjadi, ada sekitar lima daerah yang terdampak langsung.
"Mereka menilai, masalah Gunung Slamet sebuah pekerjaan yang besar, dan merasa perlu belajar penanggulangan bencana ke Jatim," kata Haris.
Rombongan diterima oleh Wakil Bupati Kediri Masykuri, yang sebelumnya memang ketua tim Satlak Penanggulangan Bencana Kabupaten Kediri. Ia menjelaskan, terkait dengan kondisi Gunung Kelud, pemetaan lokasi bencana, lokasi pengungsian, sampai pendistribusian. Kegiatan itu dilakukan di area simpang lima gumul (SLG) Kabupaten Kediri.
Pihaknya merasa terhormat, karena penanggulangan bencana itu ternyata dijadikan sebagai salah satu bahan kajian untuk persiapan penanggulangan di daerah lain. Diharapkan, hal itu berguna, sehingga bisa mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, terutama korban jiwa.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet (PPGA), Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jateng, melaporkan bahwa Gunung Slamet masih berstatus Siaga dengan kondisi visual cuaca yang terang dan tenang pada hari Jumat (12/9/2014) pukul 06.00-12.00 WIB. (*)