Jokowi Optimisits Raih Kedaulatan Pangan
Minggu, 31 Agustus 2014 22:39 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Presiden terpilih Joko Widodo optimistis bisa meraih kedaulatan pangan, energi dan juga infrastruktur jika pembangunan dibarengi dengan persiapan ekonomi yang baik dan benar.
"Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nahdlatul Ulama ini basisnya ada di dipertanian. Masalahnya, negara luas, air banyak, beras impor, gula, jagung, buah, kedelai, garam, cabai, bawang putih impor. Kok bisa impor semua. Mesti ada kesalahan manajemen," katanya saat memberikan sambutan pada kegiatan Muktamar PKB di Empire Palace Surabaya, Minggu.
Ia mengatakan, untuk kabinet yang memegang kementrian ini adalah menteri yang mempunyai pentetahuan lapangam kuat bukan yang teoritis karena hal ini adalah masalah di lapangan.
"Kalau mampu menyiapkan air, pupuk dan benih tepat sasaran petani, swasembada beras bukan persoalan besar. Ini persoalan mudah. Tapi memang soal penguasaan," katanya.
Ia menyebutkan, untuk lahan satu hektar tanaman padi di Indonesia hanya bisa memanen sekitar empat sampai dengan lima ton, tetapi di negara lain bisa panen sampai dengan 12 ton.
"Kalau varietasnya tepat, maka hasil panennya bisa mencapai 8 ton dan hal itu bisa untuk swasembada pangan. Ada kok benihnya untuk itu," katanya.
Dirinya menyebutkan, kalau daerah tersebut merupakan wilayah tadah hujan. Maka sebaiknya dibuatkan bendungan, supaya panennya bisa dilakukan berkali-kali karena kalau mencetak sawah baru lagi, biayanya sangat mahal.
"Kami ingin bangun swah 1 juta hektare, akan lebih banyak sekali. Target swasembada pangan 2-3 tahun harus bisa selesaikan," katanya optimistis.
Untuk menteri yang dipilih, kata dia, jangan hanya mau memberikan konsep, tetapi harus mau turun ke lapangan dan bekerja secara nyata karena yang dibutuhkan saat ini adalah eksekusi di lapangan.
"Kami yakin, segala target dan capaian yang diinginkan bisa dilakukan dengan mudah kalau mau melakukannya dengan baik dan jujur," katanya.(*)