Dinas Pertanian Tulungagung Jamin Ketersediaan Pupuk Bersubsidi
Kamis, 7 Agustus 2014 15:18 WIB
Tulungagung (Antara Jatim) - Kepala Dinas Pertanian Tulungagung, Jawa Timur, Suprapti menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi di wilayah kerjanya hingga akhir tahun, mengacu rencana penambahan alokasi pupuk murah tersebut dari pemerintah pusat.
"Permen-nya (peraturan menteri) dari Kementrian Pertanian sudah keluar, biasanya realisasi di tingkat provinsi tidak lama lagi, mungkin dalam satu-dua pekan ini sudah mulai didistribusikan," kata Suprapti dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis.
Ia menampik kemungkinan stok pupuk bersubsidi mengalami kelangkaan. Kendati persediaan pupuk jenis urea, ZA, NPK, SP36 dan petroganik yang mendapat subsidi dari pemerintah semakin menipis, ia menjamin stok masih mencukupi hingga akhir Agustus.
Mengenai kebutuhan pupuk murah tersebut untuk bulan September dan seterusnya, Suprapti mengisyaratkan untuk menggeser alokasi pupuk bersubsidi bulan Oktober, November, Desember berikut alokasi tambahan pupuk bersubsidi yang digelontor pemerintah dalam waktu dekat.
"Alokasi pupuk untuk bulan September sudah kami tarik untuk memenuhi kebutuhan bulan Juli dan Agustus ini. Kebutuhan (pupuk) selanjutnya kami harapkan bisa dipenuhi dari alokasi penambahan pupuk bersubsidi yang sudah diteken pemerintah baru-baru ini," kata dia.
Suprapti mengakui prediksi kekurangan jatah pupuk bersubsidi hingga belasan ribu ton untuk 30.846 hektare lahan pertanian se-Tulungagung.
Asumsi itu mengacu pada pengajuan tambahan kuota pupuk bersubsidi jenis urea, ZA, dan NPK total sejumlah 15 ribu ton.
Namun ia menolak dikatakan terjadi kelangkaan pupuk, dengan asumsi jatah pupuk bersubsidi jenis urea, ZA, NPK, SP36, maupun petroganik yang digelontor sejak awal 2014 sampai saat ini masih ada, kendati tinggal kisaran 25 persen.
"Asal alokasi tambahan pupuk ini cepat realisasi, insya-Allah tidak sampai terjadi kelangkaan," tukasnya.
Sesuai Keputusan Menteri Pertanian RI, pemerintah memutuskan untuk menambah alokasi pupuk bersubsidi di seluruh wilayah Indonesia.
Penambahan alokasi itu juga digelontorkan untuk pertanian di Jatim dari sebelumnya hanya dijatah sebanyak 787.787 ton per tahun pupuk urea menjadi 1.068.900 ton, maupun pada jenis pupuk bersubsidi lainnya yang diproduksi PT Petrokimia Gresik. (*)