Puluhan Koperasi di Madiun Tergolong Tidak Sehat
Jumat, 27 Juni 2014 17:42 WIB
Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak 60 dari 600 koperasi yang ada di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tergolong dalam kondisi tidak sehat dan harus segera dibenahi.
Bupati Madiun Muhtarom, Jumat mengatakan, jumlah yang tidak sehat tersebut mencapai sekitar 10 persen dari total banyaknya koperasi yang ada di wilayah setempat.
"Koperasi di wilayah Kabupaten Madiun ada 600-an koperasi. Dari jumlah tersebut, yang sehat ada 75 persen, yang sedang ada 15 persen, dan yang tidak sehat ada sekitar 10 persen," ujar Bupati Muhtarom, kepada wartawan.
Menurut dia, koperasi-koperasi yang tidak sehat itu telah beberapa tahun tidak menggelar Rapat Anggota Tahunan. Penyebabnya banyak hal. Mulai dari tidak ada pengurusnya, tidak ada anggotanya, hingga alasan kekurangan modal.
"Sebanyak 10 persen itulah yang harus dibenahi. Tujuannya untuk meningkatkan statusnya menjadi sehat sehingga mampu mendukung perekonomian masyarakat," kata dia.
Muhtarom menjelaskan, secara umum koperasi merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam menggerakkan perekonomian negara. Sehingga, pemerintah harus serius membina koperasi yang ada.
Selama tahun 2013, volume usaha koperasi-koperasi yang ada di Kabupaten Madiun mengalami kenaikan signifikan. Tercatat, dari sekitar 600 koperasi yang beroperasi, uang yang berputar melalui lembaga tersebut mencapai Rp500 miliar.
Volume usaha tersebut bahkan menyumbang hingga 5 persen lebih Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Madiun 2013 yang mencapai sebesar Rp9 triliun.
"Sumbangan koperasi sangat besar dalam PDRB Kabupaten Madiun. Makanya harus didorong terus agar tumbuh dengan baik," ujar Bupati.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata, Kabupaten Madiun, Tontro Pahlawanto menyatakan, kinerja koperasi di wilayahnya termasuk sangat bagus. Terjadi kenaikan kinerja hingga 7 persen dari tahun 2012 hingga sekarang. (*)