Gol Brilian Berbatov Inspirasi Monaco
Senin, 21 April 2014 5:45 WIB
Paris, (Antara/AFP) - Gol indah Dimitar Berbatov membuat AS Monaco menang 1-0 atas Nice pada Minggu, untuk membuat perayaan gelar juara Paris Saint Germain tertunda, sedangkan Ajaccio dipastikan terdegradasi dengan kekalahan di markas Bastia.
Sepakan lob Berbatov pada menit kelima merupakan gol semata wayang di derby Cote d'Azur di Stade Louis II, dan kemenangan ini membuat pasukan Claudio Ranieri kembali ke jalur setelah mereka secara mengejutkan disingkirkan Guingamp dari Piala Prancis pada semifinal yang dimainkan Rabu.
Kemenangan beruntun ketiga di liga bagi klub kerajaan itu berarti mereka sekarang dipastikan finis di tiga besar dan lolos ke Liga Champions musim depan.
Mereka unggul sembilan angka atas tim peringkat Lille, yang bermain imbang 0-0 dengan tuan rumah Marseille, dan tertinggal tujuh angka dari pemuncak klasemen PSG, yang baru akan menjamu Evian pada Rabu, setelah mengalahkan Lyon 2-1 di final Piala Liga pada Sabtu malam.
Bahkan jika PSG memenangi pertandingan itu, mereka tidak akan mengamankan gelar Liga Prancis kedua secara beruntun setidaknya sampai akhir pekan mendatang.
Untuk semua uang dihabiskan pada musim panas silam, finis di posisi kedua akan menjadi pencapaian yang cukup baik bagi Monaco, yang berada di Ligue 2 setahun silam, namun masa depan pelatih Claudio Ranieri menjadi subyek spekulasi belakangan ini.
Bagaimanapun, pria Italia berusia 62 tahun itu mengungkapkan bahwa Vadim Vasilyev, wakil presiden klub, telah memastikan posisinya setelah pertandingan.
"Anda tahu apa yang ia sampaikan kepada saya? Bahwa saya akan berada di sini pada musim depan."
Kemenangan ini akan mendatangkan rasa lega baginya, meski yang paling dikenang kemungkinan besar adalah gol Berbatov.
Pemain Bulgaria itu mengendalikan operan dari Joao Moutinho di sisi kiri kotak penalti, melihat gawang dan mencungkil bola melewati kiper Nice David Ospina dan masuk ke gawang di tiang jauh untuk menjadi gol keenamnya di sepak bola Prancis sejak didatangkan dari Fulham pada Januari.
"Itu berkelas dunia. Saya pikir ia melakukannya tanpa sengaja," kata Ranieri.
Monaco memiliki beberapa peluang untuk memperbesar keunggulan pada babak pertama, di mana tembakan Valere Germain membentur tiang gawang sebelum Ospina dipaksa menggagalkan tendangan bebas dari kompatriotnya James Rodriguez.
Sekarang ini sudah usai!
Bagaimanapun, mereka tidak mampu mendapatkan gol kedua dan mereka beruntung tidak kemasukan gol penyama kedudukan pada pertengahan babak kedua, ketika Danijel Subasic menggagalkan upaya pemain pengganti Dario Cvitanich, dan tandukan Mathieu Bodmer dari tendangan sudut yang dihasilkan dapat ditahan Subasic, dan bola kemudian disapu Mounir Obbadi tepat di atas garis gawang.
Para pemain Nice memohon agar kejadian itu dianggap gol, namun wasit dan hakim garis menyuruh permainan diteruskan dan pasukan Claude Puel kini telah melalui lima pertandingan tanpa kemenangan.
Ajaccio melakukan perjalanan melintasi Corsica untuk memainkan pertandingan derby melawan Bastia, sambil mengetahui bahwa mereka harus menang untuk mempertahankan peluang menunda terdegradasi.
Tetapi kekalahan 1-2 membuat mereka tertinggal 15 angka dari zona aman dengan 12 angka yang masih dapat diperebutkan.
"Kami sudah lama tahu bahwa kami akan merosot, maka hal ini tidak mengubah apapun," kata pelatih Ajacio Christian Bracconi.
"Kami sudah mengutuknya pada 14 November - sekarang ini sudah usai! Kami telah hidup dengan ide selama berpekan-pekan. Kami ingin menundanya, namun saya lebih merasa pahit mengenai kekalahan pada hari ini ketimbang terdegradasi.
Turunnya mereka ke Ligue 2 setelah tiga musim di kompetisi strata teratas Prancis, menghadirkan kegembiraan bagi para pendukung tik rival Bastia.
Saat tim peringkat kedua dari bawah Valenciennes bergerak semakin dekat untuk terdegradasi setelah kalah 2-6 dari Nantes, harapan-harapan Sochaux untuk bertahan di Liga Prancis mendapat dorongan semangat besar berkat kemenangan 1-0 di markas Reims.
Hal itu membuat klub yang dilatih Herve Renard sejak Januari, sosok yang memimpin Zambia menjuarai Piala Afrika 2013, mengoleksi 33 angka, tertinggal dua angka dari finalis Piala Prancis Guingamp, yang takluk 1-5 dari Bordeaux di mana Cheik Diabate menyarangkan trigol pada babak pertama.
Pada sore hari yang diwarnai banyak gol, Lorient dan Montpellier berbagi satu angka setelah keduanya bermain imbang 4-4. (*)