Dino Patti Djalal: Kita Jangan Takabur
Selasa, 18 Maret 2014 20:28 WIB
Malang (Antara Jatim) - Salah seorang peserta konvensi Partai Demokrat Dr Dino Patti Djalal mengingatkan agar masyarakat Indonesia jangan sampai menjadi takabur atas perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang dicapai bangsa ini.
"Sekarang ini kita menjadi generasi pertama yang terbebas dari 'momok' utang. Tahun 2000, utang kita mencapai 90 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB), namun sekarang utang kita hanya tinggal 20 persen dari PDB," katanya di Malang, Selasa.
Menurut dia, kondisi Indonesia sekarang berbeda dengan 14 tahun lalu. Kalau dulu sampai minder karena utang luar negeri terlalu tinggi, sekarang justru menjadi negara yang utangnya terendah diantara negara-negara G20.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat hingga 6 persen dan tertinggi kedua setelah China membuat Indonesia menjadi salah satu "emerging economies'. Namun, kalau tidak hati-hati, negeri ini bisa tersandung, sebab tidak sedikit negara yang telah mengalaminya, seperti Brasil, Argentina, India serta Thailand.
Ia mengemukakan kalau 14 tahun lalu Indonesia masih banyak konflik sampai terjadi instabilitas politik, sekarang Indonesia justru dipandang sebagai negara demokrasi yang sudah mapan. Secara ekonomi sudah menjadi bagian dari negara-negara maju anggota G20.
Menyinggung kemampuan Indonesia untuk bisa lebih berkembang dan menjadi negara maju, Dino mengatakan pasti bisa karena Indonesia memiliki potensi sumber daya alam (SDA) cukup besar, sumber daya manusia (SDM) yang juga besar serta potensi dunia yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal.
Potensi dunia, artinya sumber kekayaan yang berada di luar Indonesia dan saat ini masih banyak dimanfaatkan dan dinikmati oleh China, Amerika Serikat maupun Jepang."Kita harus mampu memanfaatkan sumber alam dunia ini, terutama investasinya," ujarnya.
Mengenai politik bebas aktif yang diterapkan Indonesia, menurut Dino tidak cukup dan harus ditambah dengan kreatif. "Pada abad 21 ini politik bebas aktif saja tidak cukup, tapi harus dibarengi dengan kreatif karena inilah nanti yang akan membawa Indonesia menjadi raksasa industri," tegasnya.(*)