Petani Kediri Gagal Panen Akibat Erupsi Kelud
Sabtu, 15 Februari 2014 21:10 WIB
Kediri (Antara Jatim) - Para petani di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, gagal panen, setelah tanaman mereka tersapu debu vulkanik akibat erupsi Gunung Kelud (1731 mdpl).
Kuswari (34) warga Desa Kebonrejo, Kecamatan Kepung, Sabtu, mengatakan bulan ini harusnya tanaman cabainya sudah waktunya panen.
"Saya tanam cabai kecil dan merah sejak akhir tahun lalu dan memang bulan ini waktunya penen. Belum sempat dipanen sudah terkena debu vulkanik dan pasti mati tanamannya," katanya ketika ditemui di tempat pengungsian.
Ia mengatakan mempunyai luas tanaman sekitar 1,25 hektare yang semuanya ia tanami cabai. Diperkirakan, dengan luas lahan itu bisa menghasilkan sampai 15 ton.
Saat ini, kata dia, harga cabai juga sedang bagus, sekitar Rp20 ribu per kilogram. Dengan harga yang cukup bagus tersebut, sampai ratusan juta.
Uang hasil pendapatan itu, selain untuk mengembalikan modal, juga untuk sewa lahan. Setiap 0,25 hektare sewanya mencapai Rp7-Rp9 juta per tahun. Cukup mahal, mengingat daerah itu memang subur.
Ia saat ini bingung memikirkan tentang hasil pertaniannya yang gagal panen tersebut. Uang modal yang ia gunakan adalah hasil pinjaman, dan tetap harus dikembalikan, namun gagal panen akibat terkena debu vulkanik yang panas pascaerupsi Gunung Kelud.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Toyib (45), warga Desa Kebonrejo lainnya. Ia juga menanam cabai dengan luas lahan sekitar 0,25 hektare.
Ia masih lebih beruntung, karena tanamannya sudah pernah panen, walaupun hanya dua kali. Panen itu pun juga belum maksimal, karena hasil panen maksimal itu ketika sudah panen sampai 18 kali.
"Saya sudah pernah panen, tapi itu masih panen di awal, jadi produksi belum maksimal. Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena ini alam," ucapnya.
Di Kecamatan Kepung, didominasi dengan aktivitas pertanian, misalnya bertanam cabai, tomat, dan sejumlah tanaman sayur lainnya.
Jarak antara Desa Kebonrejo, Kecamatan Kepung dengan Gunung Kelud hanya sekitar 5-6 kilometer. Untuk itu, saat gunung meletus, mereka juga mengungsi. Saat ini, mereka mengungsi di SDN Siman, Kecamatan Kepung, yang lokasinya berada di daerah aman.
Pemerintah daerah sendiri belum mendata dengan pasti kerugian akibat erupsi Gunung Kelud yang ada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, baik bangunan ataupun lahan pertanian.
Pemerintah saat ini lebih mengutamakan pemberian fasilitas kepada para pengungsi, seperti untuk logistik, perlengkapan tidur, serta fasilitas MCK.
Pemerintah juga meminta agar masyarakat mematuhi aturan PVMBG, agar tidak masuk dalam zona berbahaya, 10 kilometer dari puncak kawah.
"Kerusakan kami hitung, tapi untuk sekarang diutamakan mengatur logistik," ucap Pelaksana Tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Kediri Edhi Purwanto.(*)