Akses Jalan Batu-Kasembon Ditutup Total
Jumat, 14 Februari 2014 7:12 WIB
Malang (Antara Jatim) - Akses jalan raya dari arah Kota batu menuju Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditutup total mulai Jumat (14/2) dini hari karena tebalnya guyuran abu vulkanik eruspsi Gunung kelud di sepanjang jalan tesrebut.
Kapolres Kota Batu Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Windiyanto Pratomo, Jumat, mengatakan jalur dari arah Kota Batu yang menuju wilayah barat, mulai Pujon, Ngantang maupun Kasembon tertutup untuk sementara bagi pengendara apapun.
"Ketebalan abu vulkanik di sepanjang jalan raya tersebut sangat tebal, bahkan lebih dari 30 cm. Selain guyuran debu vulkanik, akses jalan ditutup untuk memudahkan proses evakuasi warga," tegasnya.
Ia menjelaskan saat ini sudah ada 5 Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Polres Kota Batu, Malang dan Brimob. Selain itu juga ada Batalion 512 Kostrad Singosari yang dikerahkan untuk membantu evakuasi warga.
Sementara Tim SAR dan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Tagana serta PMI setempat terus berupaya mengevakuasi warga di Kecamatan Ngantang dan Kasembon yang jumlahnya mencapai puluhan ribu jiwa.
Sejak Kamis (13/2) malam hingga Jumat (14/2) dini hari Tim SAR bersama instansi lainnya sudah melakukan evakuasi warga, di antaranya menuju titik evakuasi di sekitar Bendungan Selorejo, Ngantang.
Sementara itu data dari BPBD Kabupaten Malang, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang yang berjarak sekitar 8 kilometer dari puncak Gunung Kelud di Kediri, berjumlah lebih dari 2.050 jiwa. Jumlah itu masih ditambah 3 ribu jiwa lebih warga di Kecamatan Kasembon yang berbatasan langsung dengan Kediri dengan jarak 10 kilometer dari erupsi Kelud.
Bupati Malang Rendra Kresna yang sudah berada di lokasi titik evakusi di Kecamatan Pujon pun langsung bergerak ke Ngantang dan menginstruksikan seluruh staf maupun relawan untuk menjemput warga yang terjebak hujan abau vulkanik di Kasembon maupun Ngantang.
"Saya harus segera ke Ngantang dan Kasembon melihat kondisi warga. Tidak perlu menggunakan mobil, cukup sepeda motor agar bisa bergerak dengan cepat," tandas Rendra.
Jumlah penduduk di dua kecamatan itu lebih dari 39 ribu jiwa dan saat ini mulai dilakukan evakuasi ke tempat-tempat pengungsian, baik di Pujon maupun di sejumlah titik di Kota Batu, seperti di Gedung Ganesha dan Pendopo Kelurahan Ngaglik.(*)