BPBD : Kabupaten Gresik Berstatus Siaga Darurat Banjir
Senin, 10 Februari 2014 18:02 WIB
Gresik, (Antara Jatim) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Abu Hasan menyebut wilayahnya kini berstatus siaga darurat banjir, karena adanya kenaikan air Bengawan Solo serta akibat banjir di Ngawi dan hujan lokal.
"Status itu juga sudah sesuai dengan keputusan bupati. Dan untuk menghadapinya kita sudah siapkan tim, khususnya di kawasan yang dilalui oleh aliran Bengawan Solo," katanya di Gresik, Senin.
BPBD juga sudah melakukan uji coba banjir di sekitar wilayah Kali Lamong dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengantisipasi kedatangan banjir sejak dini.
Ia mengatakan antisipasi banjir yang sudah dibuat mengacu pada pengalaman banjir besar yang terjadi pada Desember 2013.
Selain itu, Pemkab Gresik juga sudah membangun sudetan di wilayah Sedayu Lawas yang diharapkan mampu meminimalisasi datangnya banjir agar tidak sebesar tahun lalu.
"Secara umum kita siap, bahkan bila perlu kami akan memasang spanduk bertuliskan "Selamat Datang Banjir", sebagai bukti kesiapan kami terhadap bencana banjir," katanya.
Sementara itu, untuk status siaga darurat banjir di wilayah Kabupaten Gresik akan diberlakukukan hingga 31 Maret 2014.
Sebelumnya, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, telah memberlakukan Siaga I dalam menghadapi ancaman banjir.
Oleh karena itu, Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom meminta agar tim BPBD di sepanjang daerah hilir Jatim, seperti Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik untuk waspada, sebab ancaman banjir luapan sungai terpanjang di Jawa masih berpeluang terjadi sampai Februari.
"Sesuai prakiraan Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya, akhir Januari sampai Februari curah hujan di Bojonegoro dan sekitarnya tinggi, sehingga berpeluang menimbulkan banjir," ujarnya.(*)