Kairo (Antara/Xinhua-OANA) - Pemerintah Mesir menangkap Yassir Ali, seorang tokoh Ikhwanul Muslimin dan juru bicara mantan presiden Mohamed Moursi, kata Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim kepada satu saluran televisi lokal pada Selasa (31/12). "Yassir Ali telah diserahkan ke kantor polisi Dokki di Giza," kata menteri tersebut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Sejak penggulingan Moursi oleh militer pada awal Juli, ratusan anggota Ikhwanul Muslimin, termasuk pemimpin seniornya Mohamed Badie, dan ribuan anggota telah ditangkap dengan bermacam dakwaan. Pemerintah pada Rabu (25/12) mengumumkan Ikhwanul Muslimin sebagai "organisasi teroris", sehari setelah satu ledakan mengguncang markas departemen keamanan di Provinsi Daqahliya, sebelah utara Ibu Kota Mesir, Kairo, sehingga menewaskan 16 orang dan melukai lebih dari 100 orang lagi. Satu kelompok mujahidin yang berpusat di Sinai dan bernama Ansar Beit Al-Maqdis --yang diilhami oleh Al Qaida serta tak memiliki hubungan langsung dengan Ikhwanul Muslimin, mengaku bertanggung-jawab atas ledakan tersebut. Gerilyawan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan setelah militer menggulingkan Mohamed Moursi pada 3 Juli. Penumpasan gerilyawan yang belakangan dilakukan di Mesir menewaskan ratusan orang dan membuat lebih dari 2.000 orang ditangkap di seluruh negara tersebut. Kekacauan meluas sejak penggulingan presiden Hosni Mubarak dalam aksi perlawanan rakyat 2011 dan gerilyawan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan, terutama di Sinai di perbatasan dengan Israel. Pada Kamis (26/12), Kejaksaan Mesir memerintahkan penahanan tak kurang dari 18 anggota Ikhwanul Muslimin, termasuk seorang mantan anggota parlemen, dengan tuduhan "menjadi bagian dari kelompok teroris", kata media pemerintah. Perintah penahanan itu dikeluarkan sehari setelah pemerintah Mesir mengumumkan Ikhwanul Muslimin sebagai "kelompok teroris". (*)
Pemerintah Mesir Tangkap Juru Bicara Moursi
Rabu, 1 Januari 2014 9:34 WIB