Perempuan Punyai Risiko Kegemukan Lebih Besar
Minggu, 22 Desember 2013 9:09 WIB
Oleh Laily Widya Arishandi
Perempuan mempunyai risiko kegemukan atau obesitas lebih besar daripada laki-laki sesuai data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010.
"Data itu menemukan pravelansi gemuk dan obese berdasarkan jenis kelamin pada usia diatas 18 tahun mencapai 21,7 persen," kata Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan JaTim, A Heru Nugroho SKM M.Kes di Surabaya, Sabtu.
Ketika berbicara pada seminar bertajuk "Gizi Seimbang untuk Mengatasi Kegemukan" di Kampus C Universitas Airlangga Surabaya, ia menjelaskan pravelansi gemuk dan obese pada kelompok usia 18 tahun itu sudah mengkhawatirkan.
"Itu terbukti pada pravelansi gemuk dan obese pada perempuan sebesar 26,9 persen, sedangkan pada laki-laki sebesar 16,3 persen," katanya.
Menurut dia, kegemukan terjadi akibat asupan energi lebih tinggi daripada energi yang dikeluarkan terkait tingginya konsumsi makanan sumber energi dan lemak, kurangnya aktivitas fisik, serta pengaruh gaya hidup.
Kegemukan dan obese dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, hiperlipidemi, diabetes mellitus, osteoarthiritis, kanker, hepatobiliar, serta gangguan pernafasan.
Dari data tersebut untuk menghindari kegemukan dan obes, maka solusinya dengan cara pengaturan diet, aktifitas fisik, obat sesuai aturan dokter, tindakan operasi apabila diperlukan, serta mesoterapi.
"Teh hijau, beras merah, lima sampai enam daun jati belanda yang direbus dengan air, bangle, dan mengkudu yang airnya bisa diminum," kata Ketua PDGKI Jatim, Prof Dr dr Arsiniati .Brata Arbai dr.SP.GK.
Selain itu, aktifitas fisik juga sangat diperlukan dengan jalan kaki selama 20-30 menit setiap harinya atau selama 150 menit setiap minggunya agar terhindar dari kegemukan.
Prinsip Gizi Seimbang juga disampaikan oleh Guru besar FKM Universitas Hasanudin Makasar Prof Dr dr Razak Thah dari makan bervariasi sesuai kebutuhan, aktivitas fisik secara teratur dan terukur, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta pertahankan berat badan ideal.
Sementara itu, menurut Ketua Pelaksana Seminar Gizi Seimbang untuk Mengatasi Kegemukan, Dr Ir Annis Catur Ardi, Msi mengatakan tujuan kegiatan ini untuk membangun kesadaran berbagai pihak terkait tentang permasalahan kegemukan yang semakin mengancam kualitas manusia serta upaya mengatasinya melalui gizi seimbang. (*)