Tahun Politik Dorong Peningkatan Investasi di Jombang

Surabaya (Antara Jatim) - Tahun 2014 sebagai tahun politik diyakini mendorong peningkatan investasi di Kabupaten Jombang karena kini daerah yang termasuk ring kedua wilayah industri di Jatim tersebut telah menarik minat banyak investor. "Apalagi setelah mendapatkan penghargaan Investasi Award dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo selama tiga tahun berturut-turut. Saat ini, Jombang kian berbenah," kata Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kabupaten Jombang, Yudhi Adriyanto, pada pertemuan dengan pengusaha Jatim di Graha Kadin Surabaya, Rabu. Yudhi mengemukakan, Jombang telah mengembangkan tiga kawasan industri yang telah ditetapkan dalam Perda pemerintah kabupaten Nomor 21/2009 tentang Tata Ruang. Misalnya kawasan industri besar di utara Brantas seluas 889 ,87 hektare di Kecamatan Ploso dan kawasan industri menengah yang terbagi menjadi kawasan industri pertanian 54,76 hektar di selatan Brantas, tepatnya di Kecamatan Mojowarno. "Lalu, kawasan industri manufaktur non-polutan di Kecamatan Perak 181,66 hektare dan Bandarkedungmulyo seluas 190 hektare. Kemudian, kawasan industri rumah tangga yang tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Mojoagung, Diwek, Jogoroto dan Gudo," ujarnya. Bahkan, jelas dia, ada dua perusahaan yang telah berkomitmen untuk mengembangkan kawasan Industri besar yang terletak di Utara Berantas, Ploso dan Kudu, yaitu Intiland Group seluas 400 hektare dan PT Java Fortis Corporindo seluas 400 hektare. "Mengenai ketersediaan infrastruktur, kami sudah sangat siap mulai dari akses jalan, ketersediaan energi, dan listrik hingga pengolahan limbah," katanya. Ia menambahkan, untuk infrastruktur jalan kini telah dibangun Jembatan Ploso baru dengan bentang 57 meter dari dana APBN, APBD Provinsi Jatim dan APBD Jombang dengan nilai konstruksi Rp140 miliar. Pada masa mendatang, siap dibangun jalan tembus di kawasan industri. "Bahkan, jalan Ploso-Mojokerto juga akan dilebarkan menjadi delapan meter," katanya. (*)