Disnakertransos Bojonegoro Keluarkan 2.200 Kartu Kuning
Kamis, 19 September 2013 20:29 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Disnakertransos Bojonegoro, Jatim, September ini telah mengeluarkan 2.200 kartu kuning sebagai kelengkapan pencari kerja di daerah setempat mengikuti tes penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di berbagai daerah di Indonesia.
"Pencari kerja yang mencari kartu kuning rata-rata berkisar 100-200 pencari kerja/hari selama September," kata Kasi Informasi Pasar, Bursa Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertransos Bojonegoro Sugihartono, Kamis.
Ia menyebutkan pencari kerja yang mencari kartu kuning sebagai persyaratan mengikut tes penerimaan CPNS tersebut mulai lulusan SD, SLTP, SMA sederajat, S1 dan S2.
"Mereka mengikuti tes CPNS ke luar daerah, seperti Lamongan, Tuban, bahkan ke luar Jawa, sebab di Bojonegoro tidak ada tes penerimaan CPNS," jelasnya.
Menurut dia, para pencari kerja asal daerah setempat mengikuti tes CPNS di berbagai daerah karena berusaha menyesuaikan dengan formasi lowongan CPNS yang dibutuhkan di berbagai daerah.
"Pencari kerja yang mengikuti tes ke luar Jawa selain berusaha menyesuaikan formasi juga berusaha mengurangi persaingan," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan jumlah pencari kartu kuning selama September ini meningkat tajam dibandingkan dengan pencari kartu kuning Agustus lalu yang jumlahnya hanya 443 kartu kuning.
"Proses pembuatan kartu kuning tidak lama, sepanjang persyaratan pencari kerja lengkap, selain foto juga ijasah," tegasnya.
Menjawab pertanyaan, ia menjelaskan kartu kuning juga dibutuhkan untuk melakukan pendataan jumlah pencari kerja di suatu daerah.
"Dengan adanya data jumlah pencari kerja, maka kalau sewaktu-waktu ada perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja kami tinggal membuka data," ucapnya.
Sesuai data di Disnakertransos, jumlah pencari kerja yang terdata melalui kartu kuning, mulai yang berijasah SD, SLTP, SLTA atau sederajat, juga diploma, S1, dan S2 sebanyak 4.903 pencari kerja sejak Januari sampai Agustus 2013.
"Jumlah pencari kerja yang sudah terdata melalui kartu kuning ada yang merupakan pencari kerja baru, tapi ada juga pencari kerja lama yang melakukan pembaruan kartu kuning," paparnya. (*)