Simulasi Anti Teror Udara Warnai HUT Puspenerbal
Senin, 17 Juni 2013 17:56 WIB
Sidoarjo (Antara Jatim) - Simulasi penggagal teror udara oleh satuan gabungan Tentara Nasional Indonesia mewarnai puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke - 57 Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) di Sidoarjo, Jawa Timur.
Asops Kasal Laksanama Muda TNI Didit Herdiawan mengatakan, dalam simulasi ini digamparkan kegigihan anggota TNI dalam menjaga teritorial pangkalan udara TNI AL dari teror udara yang dilakukan militer asing.
"Dalam simulasi pertahanan pangkalan ini melibatkan dua buah pesawat tempur f-16 milik TNI Angkatan Udara, Prajurit Korps Marinir dari Batalyon Taifib dan Zeni, Prajurit Komando Pasukan Katak, Prajurit Angkatan Darat Arhanudse VIII," katanya saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Senin.
Ia mengatakan, kehadiran Penerbangan Angkatan Laut merupakan jawaban dari rasional terhadap perkembangan strategi dan taktik operasi laut sejalan dengan kemajuan teknologi militer.
"Sistem Angkatan Laut sebagai bagian dari Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) melaksanakan peran dan kepanjangan dari tangan dan mata bagi kapal perang (KRI) dalam tugasnya di laut yang kemudian diimpeltansikan dalam tugas," katanya.
Ia mengatakan, sejak berdirinya perbangan Angkatan Laut pada tahun 1956 hingga sekarang, sejarah telah membuktikan penerbangan yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut telah banyak memberikan darma baktinya kepada bangsa dan negara.
"Selama 57 tahun masa pengabdiannya penerbangan Angkatan Laut telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap tugas pokok TNI Angkatan Laut di berbagai penugasan yang ada," katanya.
Dalam simulasi itu sendiri digambarkan, dua pesawat tempur dari negara asing melakukan penyerangan di area sekitar Bandara Internasional Juanda yang merupakan pangkalan Udara TNI AL.
Setelah melintas dua kali pasca melakukan pengeboman, dua jet tempur itu berhasil diberondong pasukan tank dari prajurit Marinir (batalyon Taifib dan Zeni) dan prajurit TNI AD dari Arhanudse.
Meski pesawat asing tersebut sempat tertembak dan jatuh, namun pilot berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan kursi lontar yang ada.
Namun, dengan sigap pasukan dari TNI berhasil menangkap dan melumpuhkan dua pilot pesawat dan mengamankan pangkalan udara dari teror udara.(*)