XL Antisipasi Peningkatan Pasar Telekomunikasi dengan Modernisasi
Rabu, 29 Mei 2013 18:22 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk regional timur (East Region) mengantisipasi besarnya peningkatan pasar telekomunikasi dengan melakukan modernisasi dan penambahan jaringan baru di wilayah kerjanya.
"Strategi tersebut kami lakukan secara bertahap di penjuru Nusantara. Untuk di Jawa Timur, akan menambah sekitar 200 hingga 300 'base transceiver station/BTS'," kata "Vice President XL East Region", Titus Dondi, ditemui saat jumpa pers Modernisasi Jaringan Area Jawa Timur, di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, sekarang jumlah BTS yang tersebar di Jatim, Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) sebanyak 6.200 unit. Dari jumlah itu, 3.330 berada di Jatim. Sementara khusus jenis jaringan, sekitar 1.800 unit dari jumlah BTS di Jatim adalah 2G dan sisanya 3G.
"Kami yakin dengan penambahan dan modernisasi jaringan ini, pendapatan perusahaan bisa meningkat 20 persen menjadi sekitar Rp4 triliun," ujarnya.
Terkait penambahan dan modernisasi jaringan, jelas dia, nilai belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp9 triliun. Besaran tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 yang mencapai Rp10,2 triliun dan sumber dananya berasal dari kas internal.
"Namun, hingga Maret 2013 realisasi capex sudah mencapai Rp1,9 triliun," katanya.
Secara nasional, dia optimistis, pada tahun 2013 perusahaan tersebut siap menambah 7.000 BTS. Kalau saat ini, total BTS-nya sebanyak 39.345 unit sedangkan tahun lalu telah membangun sebanyak 11.000 unit.
"Pada tahun ini, kami sekaligus akan memperkuat jaringan 2G. Apalagi, penggunanya masih sangat besar di Tanah Air," katanya.
Meski demikian, sebut dia, pihaknya tetap mendorong agar pelanggan beralih ke layanan 3G mengingat dengan menggunakan layanan 3G maka pelanggan akan mendapatkan layanan yang maksimal dari operator.
"Kini, utilisasi jaringan 2G kami sudah mencapai 80 persen sedangkan untuk 3G baru sekitar 60 persen. Oleh karena utilisasi 2G sudah cukup tinggi, kami perlu memodernisasi jaringan," katanya.
Pada kesempatan sama, "Vice President Project Management Officer XL", Agus Simorangkir, mengemukakan, sekarang di Jatim modernisasi sudah mencapai 90 persen. Bahkan, juga masih mengerjakan di Bali serta Nusa Tenggara sehingga pada akhir tahun ini modernisasi itu diharapkan sudah memasuki tahap penyelesaian.
"Upaya itu karena pelanggan telekomunikasi sekarang sudah mengalami peralihan kebutuhan telekomunikasi. Jika awalnya hanya perlu menelepon dan mengirim pesan singkat (SMS) maka saat ini berkembang lebih jauh seperti butuh akses internet dan data," katanya.(*)