Dahlan: Pabrik Gula Boleh Revitalisasi Mesin
Senin, 27 Mei 2013 17:09 WIB
Sidoarjo (Antara Jatim) - Menteri BUMN Dahlan Iskan memberikan apresiasi terhadap kinerja sejumlah pabrik gula yang mesin produksinya sudah berusia tua tetapi mampu bangkit dari kesulitan untuk kemudian mencetak laba.
"Terbukti bahwa tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, karena antara PG (pabrik gula) dan petani sudah kompak. Petani sudah sangat disiplin untuk menghasilkan tebu dengan kategori manis, bersih, dan segar, sementara PG juga menyadari bahwa tidak boleh tebu terlalu lama menunggu di pabrik," kata Dahlan saat acara Kenduri Tebu Rakyat di PG Toelangan, Sidoarjo, Minggu (26/5) malam.
Keterangan tertulis dari PTPN X selaku pengelola PT Toelangan yang diterima Antara di Surabaya, Senin, Dahlan mengatakan dirinya sudah berkeliling ke-15 pabrik gula dalam sebulan terakhir.
"Dulu kondisi PG itu kotor penuh sampah dan oli, tetapi sekarang sudah bersih dan mengkilap. Semua PG yang dulu masuk kategori duafa, kini sudah bangkit," katanya dalam acara menyambut musim giling 2013.
Menurut ia, kinerja yang sudah bagus itu harus terus ditingkatkan, namun bagi PG dengan mesin produksi lebih modern, langkah memacu kinerja lebih mudah.
Sedangkan untuk PG-PG yang mesin produksinya sudah uzur atau peninggalan Belanda, peningkatan kinerja bisa dilakukan dengan merevitalisasi mesin.
Pada awalnya, lanjut Menteri BUMN, revitalisasi PG memang tidak harus dilakukan dengan membeli mesin, tetapi melalui perubahan budaya kerja karyawannya.
"Sekarang karyawan PG sudah memiliki budaya kerja bagus, sehingga sekarang bisa beli mesin. Karena kalau beli mesin dulu, tapi karyawan masih dengan hudaya kerja lama, tentu kinerjanya akan sama saja," tambahnya.
Dahlan mencontohkan PG Toelangan milik PT Perkebunan Nusantara X (Persero) yang mampu bangkit dengan meraup untung sekitar Rp9 miliar pada 2012, setelah tahun-tahun sebelumnya selalu mengalami kerugian.
"Tahun ini, PG Toelangan sudah menganggarkan dana revitalisasi mesin, jadi petani tebu tidak usah khawatir. Sekarang dengan budaya kerja yang tertib dan disiplin, ditambah dengan mesin baru, tentu hasilnya akan lebih optimal," paparnya.
Direktur Utama PTPN X Subiyono mengemukakan program revitalisasi akan dilakukan dengan prinsip 'low cost, high impact" (biaya rendah tetapi memberikan hasil maksimal).
"Kami sudah siapkan dana untuk meningkatkan kinerja mesin PG Toelangan. Tahun ini kinerjanya akan semakin kencang dan diharapkan labanya makin tinggi," ujarnya.
PG Toelangan adalah salah satu dari 11 PG milik PTPN X yang masih mengandalkan mesin-mesin tuga peninggalan Belanda. Namun, berkat perawatan yang bagus, mesin-mesin gilingan masih mampu berproduksi.
Kapasitas giling PG Toelangan sebesar 1.400 ton tebu per hari dan realisasi produksi gula pada giling 2012 sekitar 17.151 ton dengan luas lahan budidaya tebu lebih kurang 1.000 hektare.
"Kami sudah menyiapkan 'road map' untuk setiap PG, termasuk PG Toelangan. Kapan ganti mesin, kapan perawatan dan bagaimana metodenya, semuanya harus mengacu pada perencanaan yang telah disusun," ujar Subiyono. (*)