Sembilan PAC Demokrat Surabaya Tolak Ikuti Musancab
Senin, 29 April 2013 10:23 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Sembilan pimpinan anak cabang (PAC) Partai Demokrat Kota Surabaya menolak mengikuti Musyawarah Anak Cabang (Musancab) penundaan jika ada intervensi dari pengurus dewan pimpinan cabang (DPC).
"Musancab itu kan miliknya PAC, jadi tidak sepantasnya DPC melakukan intervensi," kata Ketua PAC Gayungan Zainur Rahman atau kerap dipanggil Ajeng kepada Antara di Surabaya, Senin.
Adapun sembilan dari 31 PAC yang tidak mengikuti musancab yang digelar pada 27-28 April 2013 yakni Bubutan, Tegalsari, Pabean Cantikan, Tambaksari, Wonokromo, Jambangan, Gayungan, Sambikerep dan Benowo.
Menurut dia, musancab kali ini tidak ada pemberitahuan sebelumnya kepada PAC-PAC sehingga terkesan dipaksakan karena kurang persiapan karena semua perangkat pelaksanaan musancab tidak dipersiapkan dengan baik.
"Saat ada pengurus ranting yang datang, ditanyakan mana SK ranting dan undangan. Ada yang bilang di DPC, DPD dan lainnya. Artinya masih amburadul," katanya.
Ajeng mengatakan bahwa sejak 2004 bergabung di Partai Demokrat, baru kali ini melihat musancab yang amburadul. "Saya sudah berkoordinasi dengan PAC lain, pernahkah ada komuniaski soal musancab. Teman-teman PAC mengatakan tidak ada. Ini ada apa?" katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya bersama dengan pengurus PAC lainnya sempat berkonsultasi ke DPP Partai Demokrat di Jakarta sebelum pelaksanaan musancab berlangsung.
"Pesan dari pengurus di DPP agar dihentikan dulu dengan berkoordinasi dengan Pakde Karwo (Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Soekarwo)," katanya.
Hanya saja, lanjut dia, waktu untuk bertemu dengan Pakde Karwo waktunya telalu mepet karena musancab digelar besok harinya sehingga langsung berkomunikasi dengan Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Dadik Risdaryanto.
"Tapi Dadik mengatakan tetap melaksanakan musancab dengan dalih mengakomodir teman-teman PAC," katanya.
Mengenai musancab tunda, Ajeng mengatakan pihaknya akan mengikutinya dengan syarat tidak ada permainan kotor dengan adanya calon titipan dari DPC atau DPD.
"Kalau di Gayungan yang daftar sampai penutupan pendaftaran adalah saya. Jika ada calon lain yang menggeser saya, maka saya pertanyakan, sampai kapanpun, saya akan melawan," ujarnya.
Mendapati hal itu, Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Dadik Risdaryanto membantah adanya permainan kotor tersebut. "Mengenai sembilan PAC yang belum melaksanakan musancab itu karena tidak kuorum. Makanya akan diulang lagi musancab," katanya.
Saat ditanya, jika sembilan PAC tetap tidak mengikuti musancab, maka pihaknya mengambil tindakan tegas berupa penunjukkan langsung atau pelaksana tugas (plt) melalui penerbitan SK ranting.
"Kalau tidak mau, ya kita tunjuk di plt," katanya.
Sementara itu, Ketua PAC Sawahan terpilih, Endik Purwanto membantah jika pelaksanaan musancab pada 27-28 April amburadul.
"Kalau DPC tidak mensosialisasikan musancab ke PAC itu tidak benar. Mungkin dari teman-teman PAC sendiri yang belum mensosialisasikan ke PAC. Kalau di PAC saya, ketua PAC yang dulu tidak mensosialisasikannya ke ranting," katanya. (*)