PAL: Pembangunan Kapal Cepat Rudal Selesai 2014
Kamis, 18 April 2013 14:21 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - PT PAL Indonesia (Persero) siap menyelesaikan pembangunan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter hull nomor M000274 pada Maret 2014 guna meningkatkan perannya dalam pemenuhan alutsista negara khususnya bidang kemaritiman.
"Kapal tersebut adalah pesanan kedua dari tiga kapal sejenis pesanan TNI-AL," kata Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), M Firmansyah Arifin, saat melaksanakan acara "Keel Laying" Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter hull No. M000274, di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, pembangunan KCR 60 meter sesuai Surat Perjanjian Jual Beli Nomor KTR/1056/02-48/XII/2011/Disadal Nomor Pembangunan M000273, W000274, dan W000275 antara PT PAL Indonesia (Persero) dan TNI-AL yang diwakili Dinas Pengadaan Mabesal.
"Jika kapal kedua diserahkan pada bulan Maret 2014 maka kapal pertama akan diserahkan pada akhir Desember 2013. Sementara, kapal ketiga rencananya diserahkan Juni 2014," ujarnya.
Mengenai ukuran utama KCR-60 meter, jelas dia, memiliki panjang keseluruhan (LOA) 59.80 meter, panjang garis air (LWL) 54.82 meter, lebar (B) 8,10 meter, tinggi pada tengah kapal (T) 4,85 meter, sarat muatan penuh (Dd) 2.60 meter, dan berat muatan penuh (Displacement) 460 ton.
"Sementara, sistem persenjataannya meliputi 1 x Meriam Utama 57 mm, 2 x Senjata 20 mm, 2 x 2 Peluncur rudal anti kapal permukaan (SSM), dan 2 x Decoy Launcher," katanya.
Di sisi lain, tambah dia, olah gerak KCR 60 meter mempunyai kemampuan yang tinggi, lincah dalam posisi tembak, dan mampu melaksanakan penghindaran dari serangan balasan lawan.
"Selain itu, memiliki ketahanan berlayar seperti ketahanan di laut sembilan hari, jarak jelajah mencapai 2.400 nm pada kecepatan 20 knot, dan akomodasi 43 orang," katanya.
Terkait kelaikan kapal, sebut dia, KCR 60 meter dirancang dengan mempertimbangkan kriteria stabilitas kapal memenuhi kriteria standar IMO A (749), tugas patroli hingga "sea state 3", dan kemampuan pengoperasian senjata hingga "sea state 4".
"Kami optimistis, kegiatan ini mampu membantu Indonesia menuju kemandirian bangsa," katanya.
Namun, lanjut dia, pembangunan kapal di dalam negeri masih mengalami beberapa kendala utama seperti pasokan peralatan dan komponen kapal karena sebagian masih didatangkan dari luar negeri. Akan tetapi, keterbatasan yang ada justru memacu semangat PAL untuk merealisasikan proyek ini.
"Pembangunan kapal itu merupakan realisasi dari cita-cita luhur TNI-AL dan semua unsur yang terlibat. Bahkan, sebagai upaya pemberdayaan Industri Galangan Nasional sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan nasional dan berperan dalam penghematan devisa negara," katanya.(*)