Blitar (Antara Jatim) - Sejumlah nelayan di Pantai Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, mengeluhkan nelayan lain yang menggunakan kompresor untuk mencari ikan dan udang lobster karena menyebabkan karang rusak. "Mereka menggunakan kompresor, memasang potasium untuk mencari lobster. Ini membuat karang rusak," kata Gembong, salah seorang nelayan di pantai itu, Minggu. Ia mengatakan, sejumlah nelayan memanfaatkan kompresor untuk mencari lobster yang biasanya tinggal di karang. Dengan kompresor, mereka berenang ke dalam laut dan memasang potasium tersebut. Padahal, sejumlah nelayan tradisional lebih memanfaatkan slerek, jaring untuk mencari ikan yang dipasang di sekitar karang dengan harapan bisa menjebak lobster. Namun, dengan penggunaan kompresor dan potasium, lobster yang seharusnya bisa terjebak di jaring nelayan, sudah ditangkap duluan dengan nelayan yang menggunakan potasium itu. Pihaknya menyebut, biasanya setiap nelayan rata-rata mendapatkan lobster saat sedang musim. Setiap nelayan bisa mendapatkan 2-3 kilogram dan rata, tapi ketika sejumlah nelayan menggunakan kompresor, para nelayan yang tradisional jarang mendapatkan lobster. "Harganya cukup mahal kalau lobster, antara Rp200 ribu sampai Rp600 ribu per kilogram. Tapi, ketika penggunaan kompresor marak, para nelayan tradisional sudah sulit mendapatkan. Yang dapat, ya mereka yang menggunakan kompresor, karena lobster sudah ditangkap duluan," katanya. "Di pantai ini memang tidak kelihatan, mereka sering beroperasi di perbatasan dengan pantai di Malang," katanya. (*)
Nelayan Keluhkan Penggunaan Kompresor Cari Ikan
Minggu, 7 April 2013 20:02 WIB