Bangui (ANTARA/Reuters) - Presiden Republik Afrika Tengah Francois Bozize hari Minggu menyatakan siap membentuk pemerintah koalisi dengan aliansi pemberontak Seleka dan akan mengundurkan diri setelah masa tugasnya berakhir pada 2016. "Saya siap membentuk pemerintah persatuan nasional dengan Seleka untuk menjalankan negara bersama-sama karena saya seorang demokrat," kata Bozize pada jumpa pers setelah pertemuan dengan pemimpin Uni Afrika Thomas Yayi Boni di Bangui, ibu kota Republik Afrika Tengah. Bozize menambahkan, ia siap menghadiri perundingan perdamaian yang diadakan oleh para pemimpin regional di Libreville, Gabon, "tanpa syarat dan tanpa penundaan". Pemberontakan tiga pekan Seleka telah bergerak ke radius 75 kilometer dari Bangui, yang menimbulkan ancaman paling serius bagi Bozize yang hampir 10 tahun memerintah negara bekas jajahan Prancis itu. Seorang juru bicara pemberontak mengatakan sebelumnya pada hari itu, gerilyawan bisa memasuki Bangui pada Minggu malam jika Bozize menolak membuka perundingan langsung dengan mereka. Seleka, sebuah aliansi dari tiga kelompok bersenjata, menuduh Bozize tidak menghormati sebuah perjanjian 2007 yang menetapkan bahwa anggota-anggota yang meletakkan senjata mereka akan dibayar. (*)
Presiden Republik Afrika Tengah Siap Bentuk Pemerintah Persatuan
Senin, 31 Desember 2012 4:55 WIB