KONI Jatim Ubah Periodesasi Kepengurusan Baru
Rabu, 12 Desember 2012 19:40 WIB
Surabaya - KONI Jawa Timur menyepakati perubahan periodesasi kepengurusan baru dari sebelumnya 2010-2014 menjadi 2012-2016, untuk selanjutnya disahkan dalam musyawarah provinsi di Surabaya pada 15-16 Desember 2012.
Pelaksana Tugas Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung kepada wartawan di Surabaya, Rabu mengatakan, usulan perubahan periodesasi kepengurusan itu sudah disampaikan kepada KONI Pusat dan tinggal menunggu persetujuan.
"Perubahan ini telah disetujui KONI daerah dan pengurus cabang olahraga. Mudah-mudahan sebelum musyawarah provinsi, surat persetujuan dari KONI Pusat sudah turun," katanya usai rapat persiapan dengan jajaran pengurus harian.
Dengan adanya perubahan tersebut, lanjut Erlangga, musprov tidak lagi bersifat luar biasa, kendati memiliki agenda utama pemilihan ketua umum baru.
Musprov KONI Jatim digelar dua tahun lebih cepat dari jadwal semula pada 2014, karena masa jabatan Erlangga Satriagung sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum akan habis pada 20 Desember 2012.
Erlangga Satriagung yang sebelumnya menjabat wakil ketua, ditunjuk sebagai pelaksana tugas, menyusul keputusan nonaktif Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf dari Ketua Umum KONI Jatim pada akhir 2011, karena adanya larangan rangkap jabatan pejabat publik di kepengurusan KONI.
"Nantinya ketua umum terpilih dengan dibantu formatur akan menyusun kepengurusan baru periode 2012-2016," ujar Erlangga.
Ketua DPD REI Jatim ini menambahkan, alasan mendasar perubahan periodesasi kepengurusan itu adalah pertanggungjawaban pengurus bisa lebih maksimal dan fokus menyiapkan pembinaan menghadapi PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat.
"Kalau musprovlub berarti kepengurusan baru hanya meneruskan periode terdahulu hingga 2014. Itu artinya pertanggungjawabannya pengurus bisa abu-abu, karena dua tahun berikutnya harus musprov lagi," tambahnya.
Secara terpisah, Ketua Harian Pengprov Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) Jatim Roesdiarno menyatakan setuju dengan usulan perubahan itu, dan tidak perlu memakai istilah musprovlub.
"Musprovlub konotasinya kurang bagus, seakan-akan ada masalah di KONI Jatim. Padahal, agendanya cuma memilih ketua umum untuk kepengurusan baru," ucapnya.
Ia berharap kepengurusan KONI Jatim yang baru nanti mampu melakukan pembinaan kepada cabang olahraga dengan lebih baik, untuk menjawab tantangan ke depan yang makin berat, terutama PON 2016. (*)