Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) membekali Dharma Wanita Persatuan (DWP) di lingkungan Kota Probolinggo, Jawa Timur, untuk menangkal radikalisme sejak dini.
Sebanyak 75 anggota DWP aktif di lingkungan Kota Probolinggo mengikuti Fasilitasi Pendidikan Politik dan Sosialisasi Pencegahan Radikalisme di kota setempat, Senin.
"Acara itu menjadi wadah peningkatan wawasan bagi para peserta mengenai pendidikan politik serta upaya menangkal paham radikalisme sejak dini," kata Sekretaris Bakesbangpol Kota Probolinggo Andre Nirwana Kusuma di kota setempat.
Menurutnya, kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat tentang demokrasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
"Pemahaman yang benar mengenai politik dan ideologi sangat penting agar masyarakat mampu berperan aktif dalam menjaga stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Probolinggo Ina Dwi Lestari dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan tersebut khususnya bagi kaum ibu sebagai garda terdepan pembentukan karakter generasi muda.
"Kenapa pesertanya adalah ibu-ibu? Karena ibu-ibu adalah madrasah pertama dalam keluarga. Dari ibu dapat lahir generasi-generasi berprestasi. Namun dengan kecanggihan teknologi saat ini, tidak mudah melakukan intervensi secara langsung," kata Ina.
Ia menjelaskan arus informasi digital yang begitu cepat memungkinkan paham radikalisme masuk bahkan dari dalam rumah, sehingga peran keluarga menjadi sangat penting sebagai benteng pertama pencegahan penyebaran paham yang menginginkan perubahan drastis dengan cara-cara kekerasan.
"Radikalisme bukan sekadar istilah karena dapat merusak pembangunan dan ketertiban masyarakat. Itulah mengapa pemahaman mendalam perlu ditanamkan sejak dini dari keluarga," katanya.
Ina juga menyoroti pentingnya etika politik dalam kehidupan berdemokrasi karena tanpa etika, kehidupan bernegara dapat mengalami kekacauan dan kehilangan arah.
Pemerintah Kota Probolinggo, kata dia, terus mendorong peningkatan pemahaman masyarakat terhadap etika politik agar partisipasi politik warga dapat berjalan secara dewasa, santun dan berbudaya.
"Kegiatan itu diharapkan mampu memperkuat ketahanan ideologi masyarakat, khususnya para ibu agar mampu memilah informasi serta menjaga keluarga dari pengaruh paham-paham yang berpotensi merusak," katanya.
Ina juga mengajak seluruh peserta untuk berperan aktif menyebarkan pemahaman yang benar kepada keluarga dan lingkungan sekitar.
"Jangan sampai terjerumus dalam paham radikalisme yang dapat mengganggu ketertiban dan pembangunan. Keluarga adalah benteng paling dini dan paling utama," ujarnya.
Acara tersebut menghadirkan dua narasumber yakni Kasatgas Densus 88 Wilayah Jawa Timur Kompol Dani Teguh Wibowo yang menyampaikan materi mengenai perkembangan bahaya paham terorisme, dan Ketua TP PKK Kota Probolinggo dr. Evariani yang memaparkan materi tentang pencegahan radikalisme di lingkungan keluarga dan masyarakat bagi istri ASN.
