Gubernur: Pertumbuhan Ekonomi Jatim 7,5 Persen
Selasa, 4 Desember 2012 12:50 WIB
Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 7,5 persen pada tahun 2013 karena sejumlah indikator perekonomian yang tumbuh positif pada tahun 2012.
"Keoptimisan tersebut karena kami yakin bahwa Jatim sanggup tumbuh 7,3 persen pada akhir tahun 2012. Apalagi, inflasi Jatim bisa tumbuh dengan terkendali," kata Soekarwo, dalam Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia Jawa Timur (P3I Jatim), Periode 2012-2016, di Gedung Grahadi Surabaya, Selasa.
Dalam kesempatan itu dilantik dan dikukuhkan Pengurus Daerah Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia Jawa Timur (P3I Jatim), Periode 2012-2016, yang diketuai Haries Purwoko.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Jatim bisa diraih 7,5 persen dan mencatat inflasi 4 persen pada tahun depan. Bahkan, pergerakan ekonomi Jatim dapat terealisasi jika ada penanaman modal di wilayah ini mencapai Rp231 triliun pada tahun 2013.
"Dari besaran tersebut, kami prediksi investasi langsung yang bisa didapat sebesar Rp145 triliun. Sementara, Rp40-45 triliun berasal dari pinjaman perbankan, dan sisanya dari sumber investasi lain," ujarnya.
Besarnya kebutuhan investasi di Jatim, jelas dia, juga dikarenakan kian berkembangnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang pada tahun 2013.
"Kami prediksi sumbangan dari sektor itu terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2012 meningkat menjadi 31 persen dibandingkan tahun ini sekitar 30 persen," katanya.
Dengan kondisi itu, kata dia, Jatim siap berubah menjadi provinsi jasa mengingat tahun depan kontribusi sektor pertanian di wilayah ini minim atau 15 persen terhadap PDRB tahun 2013. Aspek tersebut adalah potensi yang dimiliki Jatim.
"Mengenai kegiatan pelantikan P3I, kami imbau beragam instrumen yang sudah lengkap di Jatim jangan sampai diambil oleh orang dari Jakarta. Apalagi pasar reklame Jatim lebih besar daripada Jakarta," katanya.
Ia menyatakan, selama sembilan bulan terakhir potensi belanja iklan di Jatim mencapai sebesar Rp21 triliun. Angka tersebut mengalami pertumbuhan antara 18-20 persen dibandingkan tahun lalu.
"Di sisi lain, pada periode yang sama belanja iklan secara nasional hanya tumbuh 14 persen," katanya.
Menyikapi kondisi itu, Ketua P3I Jatim Periode 2012-2016, Haries Purwoko, membenarkan, prospek bisnis iklan di Jatim sangat menjanjikan sehingga peluang tersebut perlu diambil oleh 67 anggota P3I di provinsi ini.
"Jangan sampai kesempatan itu diambil oleh mereka yang berasal dari luar Jatim," katanya.(*)