Komoditas emas perhiasan mempengaruhi inflasi di wilayah Kediri Raya pada Oktober 2025, yang meliputi Kediri, Madiun hingga Tulungagung. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri Emil Wahyudiono mengemukakan Kota Kediri pada Oktober 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,68 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,37.

"Kota Kediri pada Oktober 2025 tercatat mengalami inflasi yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Secara tahunan inflasi Kota Kediri pada Oktober 2025 tercatat sebesar 2,68 persen (yoy)," katanya di Kediri, Jumat.

Ia menjelaskan inflasi bulan Oktober 2025 ini lebih tinggi daripada inflasi September 2025 yang mencapai 2,44 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,94.

Dirinya menjelaskan, pemicu tingginya inflasi pada Oktober 2025 ini, utamanya berasal dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya khususnya pada komoditas emas perhiasan yang mencapai mencapai 13,85 persen.

Harga emas perhiasan mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 13,85 persen dengan tambahan kenaikan 0,25 poin dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Sementara itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mendorong inflasi Oktober 2025, utamanya naiknya harga telur ayam ras dan cabai merah.

Telur ayam ras turut penyumbang inflasi mencapai 7,46 persen dengan tambahan kenaikan 0,07 poin dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Sedangkan cabai merah menyumbang inflasi 27,49 persen dengan tambahan kenaikan 0,04 poin dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Adapun untuk penahan inflasi utamanya adalah cabai rawit, alpukat, jagung manis, semangka hingga melon.

Secara bulanan, inflasi di Kota Kediri lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat 0,32 persen (mtm). 

Inflasi di Kota Kediri ini adalah tertinggi yang ketiga dari laju penimbang inflasi di Jawa Timur. Inflasi tertinggi pada Oktober 2025 terjadi di Sumenep dengan 0,62 persen, kemudian Probolinggo 0,43 persen. 

Inflasi Kediri juga lebih tinggi dari inflasi Jatim yakni 0,30 persen secara bulan ke bulan (month to month/ mtm) dan inflasi nasional yakni 0,28 persen mtm. 

Sementara itu, pada Oktober 2025 Kota Madiun mencatatkan inflasi 2,53 persen secara year on year (y-on-y), lebih tinggi ketimbang inflasi September 2025 sebesar 2,37 persen. 

Inflasi ini utamanya didukung oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau khususnya pada komoditas telur ayam ras, jeruk dan bawan merah. 

Kelompok penyumbang inflasi Kota Madiun pada Oktober 2025 didukung kenaikan harga emas perhiasan. 

Untuk di Tulungagung, inflasi pada Oktober 2025 sebesar 0,24 persen (mtm). Inflasi ini utamanya didukung oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya khususnya komoditas emas perhiasan. 

Kelompok makanan, minuman dan tembakau juga menjadi penyumbang utama inflasi Oktober 2025 dengan adanya kenaikan harga komoditas telur ayam ras, cabai merah, sawi hijau dan bawang merah. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025