Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Cahyo Harjo Prakoso, memberikan apresiasi kepada tenaga kesehatan (nakes) yang telah berperan aktif dalam menyukseskan program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
“Kami lihat program CKG ini sudah berjalan dengan baik. Dalam masa awal sosialisasi saja, sudah ada 30 hingga 50 warga yang memanfaatkan layanan setiap bulan. Ini capaian positif,” ujar Cahyo saat melakukan kunjungan kerja di Puskesmas Sidotopo Wetan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
Menurut dia, program tersebut tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan masyarakat, tetapi juga dapat mengurangi beban pembiayaan daerah di bidang kuratif.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, sebanyak 63 Puskesmas telah menjalankan program CKG sebagai bentuk layanan promotif dan preventif pemerintah.
Sementara itu, Kepala Tim Kerja Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (PTM Dankeswa) Dinkes Surabaya, Nur Laila, mengatakan pihaknya berupaya mendekatkan layanan CKG ke masyarakat.
“Kami mendekatkan layanan ke masyarakat melalui kegiatan di Balai RW, sekolah, masjid, perusahaan, hingga permintaan organisasi masyarakat,” ujarnya.
Melalui strategi “jemput bola”, Surabaya kini menjadi kota dengan angka pemanfaatan program CKG tertinggi di Jawa Timur.
Pj Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Jatim, Ganjar Nailil, menargetkan pelaksanaan program CKG di Jawa Timur dapat mencapai 36 persen sasaran penerima manfaat pada akhir 2025, dari total target 42 juta penerima manfaat.
Berdasarkan data dashboard Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK), tiga kasus tertinggi yang ditemukan di Jawa Timur melalui program ini meliputi karies gigi, hipertensi, dan diabetes melitus.
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025