Adalah Penyanyi Judika yang mempertanyakan ajang pencarian bakat di Indonesia dengan kualitas "jebolan" dari ajang itu.
"Saat ini banyak ajang pencarian bakat, namun untuk kualitas kadang sering diabaikan dan tidak sesuai dengan standar," katanya saat berkunjung ke Kediri pada pertengahan Oktober lalu.
Ia mengatakan, sejumlah ajang pencarian bakat yang digelar di Indonesia belum mempunyai standar yang baku. Bahkan, terkadang penilaian dilakukan karena ada unsur "kasihan" bukan karena kualitas suara yang ditampilkan.
Pria yang juga pernah menjadi jebolan salah satu ajang pencarian bakat di sebuah televisi swasta itu mengatakan, adanya penekanan untuk pencarian bakat dengan berdasarkan standar yang tegas tentunya juga akan meningkatkan daya saing. Selain dari program bersangkutan, juga untuk masa depan bagi jebolan dari ajang itu.
Penyanyi yang nama panjangnya Judika Nalon Abadi Sihotang itu juga menilai, ajang pencarian bakat di Indonesia masih jauh kualitasnya jika dibandingkan dengan ajang pencarian bakat di Amerika, yaitu "American Idol". Di ajang itu, kualitas tentunya tidak diragukan, sehingga jebolan dari ajang itu juga diakui masyarakat umum.
Ia berharap, para musisi di Indonesia juga lebih pandai untuk menciptakan karya sendiri, bukan plagiat. Dengan itu, tentunya akan diakui jika penyanyi itu selain bisa menyanyi juga bisa berkarya.
Penyanyi yang juga berdarah Batak ini juga mengaku prihatin dengan maraknya berbagai macam aksi pembajakan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Hal itu dinilanya sangat merugikan, karena karya mereka tidak dihargai.
Judika juga sempat menceritakan proses belajar ia menyanyi hingga menang di ajang pencarian bakat di salah satu televisi swasta. Ia memang sejak kecil senang menyanyi dan sering mengikuti lomba. Ia juga tidak resah jika kalah lomba, karena hal itu adalah sebagai proses.
"Berjuang dulu, kalah atau menang itu belakangan," kata pria yang sudah tiga kali berkunjung ke Kediri ini.
Saat ini, Judika juga sudah mulai menyiapkan sejumlah lagu baru. Selain menciptakan karyanya sendiri, di antaranya "mama papa larang", juga sejumlah lagu yang di-recycle atau didaur ulang. Ia berharap, publik bisa menerima lagu-lagu yang ia buat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012