Surabaya - Sebanyak 40 guru dan kepala sekolah dari 12 SMP/SMA pada 15 provinsi se-Indonesia mengikuti workshop wirausaha yang digelar perusahaan agribisnis Wilmar Grup bersama Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC) di Surabaya, 2-11 Oktober. "Kami senang, karena worshop kali ini bukan hanya belajar teori, tapi belajar bagaimana mengimplementasikan teori, misalnya inovasi itu diajarkan bagaimana menggali inovasi itu," kata Kepala SMAN I Gresik, Suswanto, di Surabaya, Kamis. Didampingi rekannya dari daerah lain setelah mengikuti workshop bertajuk "Teachers' Training on Entrepreneurship" itu, ia menjelaskan dirinya akan menularkan ilmu yang didapat kepada guru dan siswa di sekolahnya, terutama untuk menggagas cenderamata khas Gresik. Hal yang sama juga diungkapkan Ernani dari MA Muhammadiyah I Medan. "Kewirausahaan itu bukan mata pelajaran baru, tapi kami akan memasukkan dalam 'eskul' (ekstra kurikuler) dan beberapa topik pada pelajaran tertentu," katanya. Sementara itu, Direktur UCEC Surabaya, Dwisunu Februanto, menjelaskan metode pembelajaran kewirausahaan juga bisa dimasukkan dalam mata pelajaran IPA, yakni pada topik interaksi sosial. "Prinsipnya adalah mengubah dari paradigma belajar 'apa' menjadi belajar 'bagaimana'. Caranya juga sederhana yakni pengenalan inovasi atau kreasi dan pengenalan kebutuhan orang lain atau pasar. Tapi, hal itu tidak mudah, karena kurikulum kita sudah terbiasa saintis, karena itu kami berharap pada guru," katanya. Tidak jauh berbeda dengan Kepala 'CSR' Wilmar Indonesia, Budi Harsono. "Tujuan kami hanya satu yakni bagaimana generasi muda Indonesia bisa mandiri dan guru merupakan resources yang strategis untuk mewujudkan tujuan itu," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012