Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Cahyo Harjo Prakoso, mengajak mahasiswa dan generasi muda untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan perkembangan teknologi digital yang kian pesat.

"Pengaruh negatif dari teknologi dan globalisasi dapat mengikis nilai tradisional seperti kerja keras, disiplin, dan tanggung jawab. Tentunya hal ini harus diselesaikan secara kolektif atau bersama-sama," ujarnya, di Surabaya Rabu.

Menurut dia, dunia pendidikan Indonesia masih menghadapi sejumlah persoalan, antara lain kesenjangan akses dan kualitas, rendahnya literasi digital, kurikulum yang belum relevan dengan kondisi saat ini, hingga munculnya karakter dan nilai negatif akibat kemajuan teknologi.

Cahyo menambahkan, berdasarkan laporan Programme for International Student Assessment (PISA), kemampuan membaca, matematika, dan sains pelajar Indonesia berada di peringkat 74 dari 79 negara yang disurvei.

"Saat ini masih ada pelajar Indonesia yang under perform. Artinya, mereka tidak mampu menemukan gagasan utama dalam teks, dalam matematika tidak menguasai teori dasar dan tidak bisa menjelaskan hasil kalkulasi, sedangkan dalam sains pemahaman mereka masih terbatas. Ini yang harus kita pacu ke depan," ujarnya yang juga anggota Badan Anggaran DPRD Jatim tersebut.

Ia menegaskan, tantangan yang dihadapi pelajar di masa mendatang akan semakin berat. Selain dituntut menyesuaikan diri dengan percepatan teknologi, mereka juga harus memiliki kesehatan mental yang kuat agar mampu bersaing secara global dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

"Ke depan tantangan pelajar kita bakal lebih sulit dari hari ini. Maka, ayo kita persiapkan diri untuk menghadapi tantangan itu," kata Ketua DPC Gerindra Surabaya tersebut.

Sementara itu, saat menjadi nara sumber di talkshow yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Surabaya (UNESA) Selasa (19/8), Cahyo juga mengajak perguruan tinggi untuk mencetak individu yang adaptif, kritis, dan siap berkontribusi pada masyarakat karena pendidikan tinggi tak lagi sekadar soal nilai akademik.

Kegiatan ini diharapkan dapat membuka ruang diskusi, memicu refleksi, dan membangun kesadaran kritis mahasiswa baru sebagai bagian dari ekosistem pendidikan yang lebih besar.

Pewarta: Faizal Falakki

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025