Bojonegoro - Tim Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Bojonegoro, Jawa Timur, segera membahas upah minimum kabupaten (UMK) 2013, dengan mengacu hasil survei harga 60 komponen kebutuhan hidup di tiga pasar tradisional. Kepala Disnakertransos Bojonegoro Iskandar, didampingi Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Penempatan Ketenagakerjaan, Ruslantoyo, Jumat, mengatakan, Tim KHL sudah melakukan survei harga 60 komponen kebutuhan hidup buruh di tiga pasar tradisional, pada 13 dan 14 September. Tim KHL yang terdiri dari Disnakertransos, Assosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), SPSI, Badan Pusat Statistik (BPS) dan Perguruan Tinggi (PT), menurut dia, dalam menentukan UMK 2013, akan mengacu harga 60 komponen di tiga pasar tradisional itu. "Hasil harga 60 komponen sudah kita peroleh, tapi penentuan UMK 2013 tetap harus melalui pembahasan dan kesepakatan bersama," katanya, menjelaskan. Namun ia memastikan, UMK 2013 akan naik, dibandingkan dengan UMK 2012 yang besarnya Rp930 ribu/bulan, dengan pertimbangan berbagai harga kebutuhan pokok di tiga pasar tradisional tersebut, saat ini naik, dibandingkan dengan harga sebelum Hari Raya Idul Fitri. Ia menjelaskan, tiga pasar tradisional yang menjadi tempat survei yaitu Pasar Banjarjo, di Kecamatan Kota, Pasar Kalitidu, di Kecamatan Kalitidu dan Pasar Sumberrejo di Kecamatan Sumberrejo, dengan mempertimbangkan untuk memenuhi kebutuhannya buruh membeli di pasar tradisional. Harga kebutuhan pokok yang naik di antaranya, harga beras yang sebelumnya Rp6.800/kilogram, naik menjadi Rp7.000/kilogram, harga daging sapi yang semula Rp55 ribu/kilogram, naik menjadi Rp70 ribu/kilogram. "Kenaikan UMK 2013, juga disebabkan bertambahnya jumlah komponen yang menjadi acuan survei. Kalau survei UMK tahun lalu 46 komponen, namun pada survei UMK 2013 jumlahnya 60 komponen," katanya, menegaskan. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012