Surabaya - Sebanyak 1.193 peserta mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Badan Pusat Statistik/BPS Tahun 2012 Jawa Timur di Universitas Bhayangkara Surabaya, Sabtu. Kepala Badan Pusat Statistik/BPS Jawa Timur, Irlan Indrocahyo, seleksi yang pada hari ini dilakukan serentak di 18 provinsi secara nasional memiliki tujuan mencari sumber daya manusia terbaik. "Secara keseluruhan, seleksi CPNS BPS di Indonesia diikuti oleh 8.133 orang baik lulusan D3 maupun S1," ujarnya, saat meninjau ujian tulis CPNS BPS Tahun 2012 Jawa Timur, di Universitas Bhayangkara Surabaya. Khusus Jatim, kata dia, tes CPNS BPS Tahun 2012 diikuti oleh 1.193 orang dari berbagai latar belakang pendidikan. Mereka terdiri dari 1.055 orang dengan pendidikan S1 dan 138 orang berpendidikan D3. "Masing-masing peserta tes memiliki peluang yang sama untuk diterima menjadi pegawai BPS," katanya. Dalam menyelesaikan setiap soal tes, setiap peserta harus berupaya sebaik mungkin karena BPS Jatim hanya memperoleh kuota 21 orang. Jika lulus tiga tahapan seleksi, mereka akan ditempatkan di berbagai daerah sebagai Koordinator Statistik Kecamatan. "Dari 21 formasi tersebut, kuota penerimaan pegawai dari jalur D3 lebih besar atau 15 orang sedangkan enam formasi lainnya diperebutkan oleh mereka yang menyandang S1," katanya. Akan tetapi, ia menyatakan, persaingan antarpeserta dari jalur S1 lebih ketat dibandingkan D3. Apalagi, animo masyarakat menjadi pegawai BPS sangat besar sehingga dari jalur S1 tiap satu kursi pegawai BPS diperebutkan 176 orang. "Sementara, untuk D3 tiap satu kursinya diperebutkan sembilan orang," katanya. Di sisi lain, tambah dia, formasi Koordinator Statistik Kecamatan yang dibuka pada seleksi CPNS BPS Tahun 2012 mempunyai peran penting dalam kinerja BPS selama ini. "Koordinator Statistik Kecamatan adalah ujung tombak BPS dan dituntut memiliki kemampuan yang baik dalam berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan pemerintah daerah," katanya. Ia berharap, seluruh peserta ujian CPNS BPS Tahun 2012 Jatim dapat mengerjakan setiap soal dengan teliti, baik, dan benar. Hal itu bisa mereka lakukan karena waktu yang diberikan untuk mengerjakan ratusan soal ujian tulis sangat lama atau sekitar empat jam. "Ujian tersebut dibagi dalam dua tahap pengerjaan yakni tes kemampuan dasar dan tes kemampuan bidang. Bagi peserta yang diketahui melakukan kecurangan, para pengawas yang bertugas tak segan mencatat nomor kartu tanda peserta ujian/KTPU mereka," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012