Bojonegoro - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jatim, akan mengembangkan anak sungai Bengawan Solo di wilayahnya untuk menampung air Bendung Gerak Bengawan Solo. "Pemanfaatan anak sungai Bengawan Solo sebagai tampungan air, hanya yang lokasinya di daerah hulu Bendung Gerak Bengawan Solo," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Rabu, , Ia menjelaskan, ide memanfaatkan anak sungai terpanjang di Jawa sebagai tampungan air dengan mengambil air tampungan Bendung Gerak di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, merupakan gagasan Kepala Dinas PU Pengairan Provinsi Jatim Supaat. Menurut dia, pada musim kemarau, air tampungan Bendung Gerak sebesar 13 juta bisa disalurkan ke anak sungai, dengan cara melalui pompa. Tapi, lanjutnya, di daerah hilir anak sungai Bengawan Solo harus dibangun pintu dam yang bisa menahan air tidak masuk ke Bengawan Solo. Air yang ada di anak sungai itu, menurut dia, bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan areal pertanian di kanan kiri anak sungai di wilayah barat Bojonegoro itu, dengan cara dipompa. "Kami perkirakan areal pertanian yang bisa mendapatkan air irigasi dari anak sungai Bengawan Solo sekitar 5.000 hektare," katanya, menjelaskan. Dengan demikian, lanjutnya, manfaat Bendung Gerak Bengawan Solo, akan semakin berkembang, tidak hanya mencukupi kebutuhan air irigasi seluas 5.000 hektare lebih di Bojonegoro dan Blora Jateng, yang mengambil air dengan pompa melalui tampungan air di Bengawan Solo. Ia menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan pemkab, sedang melakukan perhitungan jumlah anak sungai Bengawan Solo, yang bisa dikembangkan untuk dimanfaatkan sebagai tampungan air dengan mengambil dari air tampungan Bendung Gerak. "Kemungkinan pendanaan pembangunan dam di semua anak sungai dilakukan dengan cara patungan," katanya, memperkirakan. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012