Bojonegoro - Kebakaran dua lokal gedung SMK Negeri 2 Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Kamis, bisa teratasi setelah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan pemadaman dengan mengerahkan tiga unit mobil pemadam kebakaran (PMK). Pantauan ANTARA di lokasi kejadian, petugas melakukan pemadaman tidak hanya dengan menyemprot dengan air melalui mobil PMK, namun sejumlah petugas memanjat atap gedung dan mematahkan atap gedung dengan menggergaji. Api yang membakar dua lokal gedung di Kelurahan Sumbang, Kecamatan itu, teratasi sekitar pukul 10.00 WIB, namun sejumlah petugas masih melakukan pembasahan di gedung yang terbakar yang sudah diberi tanda garis polisi oleh petugas Polres setempat. Menurut Yusuf, kejadian kebakaran gedung SMK Negeri 2 itu, diketahui penjaga sekolah setempat Sarpan, sekitar pukul 08.15 WIB. "Api berasal dari lokasi sampah yang terbakar, kemudian menyulut atap gedung," katanya, memperkirakan. Seorang guru SMK Negeri 2 lainnya, Rusmani menambahkan, sampah yang lokasinya berada di dekat lokal gedung itu, terbanyak berupa sampah daun-daun. Selama ini, lanjutnya, lokasi sampah di tempat sampah itu, tidak pernah dibakar, sehingga menumpuk."Kemungkinan karena tumpukkan sampah menjadi panas kemudian terbakar," katanya, memperkirakan. Ditanya kerugian, ,Yusuf memperkirakan, mencapai Rp100 juta, akibat atap dua lokal gedung yang terbakar itu rusak berat, juga "LCD" di dua ruangan ikut terbakar, dan sebagian kursi yang rusak. "Akibat kebakaran ini, tiga lokal ruangan belajar mengajar tidak bisa dimanfaatkan," katanya, menjelaskan. Meski demikian Yusuf yang didampingi Kepala Bidang Pendidikan SMP, SMA dan SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro, Hanafi, menjelaskan, kegiatan proses belajar di sekolah setempat, tetap masih bisa berjalan, setelah para siswa masuk pada 27 Agustus ini. "Kegiatan belajar mengajar bisa menempati ruangan lainnya, misalnya di laboratorium atau lainnya," katanya, menegaskan. Hal senada disampaikan Hanafi yang memastikan kegiatan belajar mengajar para siswa SMKN 2 tidak akan terganggu, karena sekolahan itu, memiliki banyak ruangan kelas. "Kalau terganggu ya jelas, karena ada kebakaran, tapi proses kegiatan belajar mengajar masih tetap bisa jalan," ucapnya, menegaskan. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012