Gresik - Ribuan warga di 94 desa di Kabupaten Gresik, menerima bantuan air bersih setelah mengalami kekeringan selama sebulan terakhir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Hari Sucipto, Senin mengatakan, bantuan air bersih dikirimkan menggunakan 11 truk tangki dengan kapasitas total 5.000 liter air bersih.
"Secara simbolis telah kita kirimkan mulai hari ini, dan mudah-mudahan dengan adanya bantuan truk tangki serta tandon air, kekeringan yang melanda di sejumlah wilayah Gresik bisa segera diatasi," ujarnya.
Dalam pengiriman pertama, diprioritaskan untuk area kekeringan paling parah, yakni dengan jarak tempuh pengambilan air dari pusat penduduk mencapai lebih dari 3 kilometer.
"Daerah yang kita kirim air bersih hari ini masing-masing di 8 desa Kecamatan Cerme, 23 desa Kecamatan Benjeng serta 6 desa di Kecamatan Kedamean," katanya.
Tujuannya untuk mengurangi dampak kekeringan agar tidak semakin parah.
"Usai dikirim air bersih, kami minta seluruh kepala desa dan camat di sejumlah lokasi kekeringan bisa segera melaporakan data terakhir bantuan air bersih, agar dampak kekeringan yang terjadi tidak terlalu parah," katanya.
Sementara salah satu warga Cerme, Ahmadi mengatakan, dalam memenuhi kebutuhan air bersih, sejumlah warga terpaksa membeli air dengan harga mahal, sebab jarak tempuh lokasi pengambilan air mencapai lebih dari 3 kilometer.
"Kami biasanya membeli air bersih dari para pengambil air eceran di perkampungan dengan harga Rp20 ribu untuk satu gledek atau gerobak, dan biasanya sehari membutuhkan lima gledek," katanya.
Sebelumnya, tim dari BPBD Gresik telah melakukan survei ke sejumlah lokasi kekeringan, dan hasilnya telah membagi dalam 3 kelompok lokasi kekeringan dari 94 desa.
Seperti kelompok I dengan nama kekeringan langka terbatas, dimana jarak lokasi penduduk dengan pusat pengambilan air antara 0,5 hingga 1,5 kilometer.
Kelompok 2 dengan jarak pengambilan air mencapai 1,5 hingga 3 km, seperti 2 desa di Kecamatan Wringinanom, 1 desa di Kecamatan Driyorejo, 4 desa di Kecamatan Manyar serta 15 desa di Kecamatan Dukun.
Sementara itu, untuk kelompok 3 merupakan lokasi kekeringan yang paling parah, yakni jarak tempuh pengambilan air dengan penduduk mencapai lebih dari 3 kilometer.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012