Universitas Muhammadiyah Surabaya menjadi kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dengan jumlah hibah pengabdian masyarakat terbanyak se-Indonesia dari Kemendikti Saintek 2025, dengan total 48 proposal yang berhasil didanai.

Kepala Lembaga Riset Inovasi dan Pengabdian Masyarakat (LRIPM) UM Surabaya, Arin Setyowati, di Surabaya, Rabu, mengatakan bahwa dari total 131 proposal yang diajukan, sebanyak 48 proposal berhasil memperoleh pendanaan hibah, terdiri atas 32 proposal kategori pengabdian masyarakat dan 16 proposal kategori penelitian.

“Saya sangat senang dan bangga atas antusiasme para dosen UM Surabaya dalam mengajukan proposal tahun ini. Capaian ini mencerminkan komitmen kami dalam mengembangkan riset terapan dan pengabdian yang berdampak nyata melalui skema hibah,” ujarnya.

Arin menjelaskan bahwa hibah pengabdian masyarakat merupakan bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat.

Dana hibah yang diperoleh akan digunakan untuk pelaksanaan program berbasis kebutuhan masyarakat, seperti pemberdayaan ekonomi lokal, peningkatan kualitas pendidikan, dan pengembangan teknologi tepat guna.

Ia menambahkan keberhasilan UM Surabaya tak lepas dari sistem pembinaan dan pendampingan proposal yang dilakukan secara intensif di lingkungan kampus.

“Kami menyelenggarakan berbagai workshop dan mentoring bersama para pakar guna memastikan proposal yang diajukan memiliki substansi yang kuat dan berdampak,” tuturnya.

Ke depan, UM Surabaya berkomitmen memperluas kolaborasi dengan mitra strategis, baik dari kalangan industri, pemerintah daerah, maupun organisasi masyarakat, guna meningkatkan jangkauan dan dampak program pengabdian.

“Prestasi ini diharapkan tidak hanya memperkuat posisi UM Surabaya sebagai perguruan tinggi unggul, tetapi juga sebagai pusat inovasi yang aktif memberikan solusi atas berbagai tantangan di masyarakat,” kata Arin.*

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025