Surabaya - Pengurus Provinsi Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Jawa Timur mendatangkan pelatih asal Jepang Minoru Tanaka untuk menangani atlet pemusatan latihan daerah yang disiapkan menghadapi PON XVIII/2012 di Riau. Ketua Umum Pengprov Forki Jatim Totok Lusida kepada wartawan di Surabaya, Rabu, mengatakan pelatih Jepang yang mantan juara dunia itu, dijadwalkan datang ke Surabaya setelah Lebaran pada Agustus mendatang. "Kami inginnya Tanaka bisa segera datang, tetapi jadwal dia terlalu padat. Tanaka kami kontrak hingga selesai PON atau sekitar satu bulan," katanya didampingi Ketua Harian Forki Jatim Johanes Kunto. Menurut ia, Tanaka yang pernah melatih tim karateka Jatim saat PON 1996 itu, didatangkan untuk mengasah kemampuan dan mental bertanding para atlet, terutama di nomor kumite. "Kalau secara teknik, kemampuan anak-anak sebenarnya sudah bagus dan seimbang dengan atlet daerah lain, tetapi mental tanding dan 'finishing touch' mereka tentu perlu lebih ditingkatkan lagi," ujar Lusida. Saat ini, tim Puslatda karate Jatim untuk nomor kumite ditangani mantan karateka nasional Hasan Basri, yang sebelumnya melatih Platnas. Program Puslatda karate proyeksi PON 2012 diikuti sebanyak 14 atlet masing-masing tujuh putra dan tujuh putri. Mereka ditargetkan meraih minimal dua medali emas di pesta olahraga nasional empat tahunan itu. Pada PON 2008 di Kalimantan Timur, tim karateka Jatim yang masih diperkuat atlet nasional Umar Syarif berhasil merebut empat medali emas. Namun, peraih medali emas SEA Games 2011 itu tidak lagi bisa turun di Riau, karena terbentur regulasi usia. "Kalau Umar Syarif masih bisa turun, kami sangat yakin bisa meraih prestasi seperti empat tahun lalu. Namun, kami tetap optimistis bisa memenuhi target minimal dua emas," tambah Johanes Kunto. Mantan karateka nasional ini tidak menyebutkan kelas yang diandalkan untuk merebut medali emas, apakah dari nomor kumite atau kata. "Semua nomor berpeluang," ujarnya. Terkait rencana uji coba ke luar negeri, Totok Lusida mengatakan, ada dua negara yang menjadi pilihan yakni Vietnam dan Hong Kong. "Tetapi jadwalnya belum kami putuskan. Kemungkinan awal atau pertengahan Agustus mendatang, sambil menunggu kepastian dari federasi karate kedua negara tersebut," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012