Surabaya - Para musisi rock bakal menggelar konser bertajuk "Selamatkan Musik Indonesia" di JX Internasional Surabaya, Jumat (13/7) sore hingga malam hari. Menurut promotor konser, Edi Hazt, konser ini diharapkan menjadi oase di tengah lesunya industri lagu, yang selama ini dinilai terpuruk pembatasan konten premium. Imbasnya, semakin menurunnya "ring back tone" (RBT) pada telepon seluler, yang selama ini menjadi salah satu instrumen pendulang rupiah. "Nantinya, even ini akan kami rekam sebuah CD dan dipasarkan. Kami yakin musik tak hanya dinikmati di RBT, namun bisa dinikmati secara melalui 'online' dan memasarkannya dalam bentuk CD," ujarnya. Melalui bendera Mesin Bintang Indonesia, pihaknya siap meluncurkan strategi pemasaran yang lebih kreatif. Bahkan para penggemar rock bisa langsung memesan versi original yang dijual di lapak-lapak dengan harga kaki lima. "Sebagai tahap awal, per CD dijual 10 ribu keping. Dan akan diedarkan di seluruh lapak-lapak dan beberapa moderen outlet. Soal harga tidak jauh beda dengan harga CD Bajakan namun kualitasnya original," tukas Edi Pria yang juga Manajer Marsmellow Band tersebut beralasan, Surabaya dipilih sebagai lokasi konser karena selama ini dikenal sebagai barometer musik rock di Indonesia. Apalagi, lanjut dia, tidak sedikit musisi rock yang kini menjadi legenda dan lahir dari Surabaya, seperti Power Metal, Andromedha, Kalingga, Red Spider, Senjakala, hingga Kamikaze. "Para legenda musik rock tersebut akan hadir menghibur warga Surabaya. Kami juga menghadirkan B.I.P serta J-Rock yang sampai sekarang eksis di belantika musik Indonesia. Tidak lupa grup musik lokal, Marsmellow dan Time of Time," kata Edi. Sementara itu, salah satu personil BIP, Pay, mengaku prihatin dengan kondisi musik Indonesia saat ini. Menurut dia, pendengar musik sekarang tidak sedikit yang tidak menggunakan rasa ketika mendengarkan sebuah lagu. "Sebagai musisi, jelas kami prihatin. Ini karena karya original yang dirilis kerap dibajak dengan CD di lapak yang dijual dengan harga murah," tukasnya. Oleh karena itulah, pihaknya sangat mendukung konsep baru dengan cara memasarkan CD di lapak-lapak. Ia berharap musik Indonesia dapat eksis dan tumbuh. Hal ini juga dinilai sebagai cara memerangi tindakan pembajakan. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012