Blitar - Sebanyak 1.500 pelajar dan mahasiswa yang mengikuti Jambore Perkemahan Bakti Husada di Bendungan Serut, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin, menggelar simulasi bencana Gunung Kelud (1.731 mdpl). Koresponden ANTARA di Blitar melaporkan mereka sempat terlihat panik ketika gunung di perbatasan Kabupaten Kediri-Blitar tersebut meletus. Dalam simulasi itu digambarkan Dam Kalibladak di Desa Sumberasri, Kecamata Nglegok, Kabupaten Blitar, terputus akibat diterjang lahar. Sejumlah warga dan anak-anak ikut menjadi korban letusan gunung tersebut, namun petugas medis dan aparat mengalami kesulitan untuk akses jalan, mengingat jembatan penghubung terputus. Para remaja yang merupakan anggota Pramuka tersebut terlihat bekerja sama membangun jembatan darurat pascaterjangan lahar tersebut untuk memudahkan evakuasi petugas medis yang masuk ke lokasi tersebut. Kerja sama mereka begitu sigap, mengingat jumlah korban akibat letusan itu juga banyak. Wakil Gubernur Jatim H Saifullah Yusuf yang datang ke lokasi acara itu mengaku takjub dengan kesigapan para remaja itu untuk membantu warga korban bencana. Mereka begitu terlatih dan sudah mengetahui apa yang akan dilakukan. "Adanya kegiatan ini tentunya membuat mereka semakin terlatih. Kami yakin, dengan perhatian semua pihak, Pramuka bisa menjadi bagian dari masyarakat," kata Wagub Jatim yang juga Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jatim itu. Dalam kesempatan itu, Gus Ipul mengaku prihatin dengan sengketa batas wilayah antara Pemkab Kediri dengan Pemkab Blitar tentang Gunung Kelud. Ia berharap, masalah itu segera bisa dicarikan jalan keluarnya, dan kepala daerah bersangkutan seharusnya juga terlibat untuk menjelaskan. Dalam acara yang digelar di Bendungan Serut tersebut, para peserta mengikuti apel, namun sejumlah peserta tampak pingsan karena mengalami dehidrasi. Mereka yang pingsan saat pembukaan langsung ditolong tim medis dan dibawa keluar lokasi acara untuk mendapatkan pengobatan. Kegiatan Jambore ini merupakan kelima kalinya digelar. Agenda ini diikuti pelajar dan mahasiswa se-Jawa Timur yang tahun ini ditempatkan di Kabupaten Blitar. Panitia perkemahan, Azizah, mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mempraktikkan langsung berbagai macam pengetahuan yang didapat saat berlatih pramuka. Selain itu, kegiatan ini juga untuk mengisi libur panjang setelah mereka menempuh ujian nasional dan ujian kenaikan kelas. "Kami lakukan kegiatan ini untuk mempererat tali persaudaraan di antara para peserta dan memberikan pelatihan kepada mereka. Kami juga memastikan, mereka bisa berkompetisi dan mempraktikkan langsung berbagai macam pelatihan yang dilakukan di luar kegiatan ini," ucapnya. Ia juga mengatakan, kegiatan ini berlangsung selama lima hari ke depan. Para pembina Pramuka datang dari berbagai daerah dan memberikan berbagai macam ilmu pengetahuan tentang pramuka. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012