Bojonegoro - Harga berbagai macam jenis cabai di Bojonegoro, Jatim, sejak dua pekan terakhir mulai turun, sekitar Rp7.000 per kilogram, yang disesbabkan masuknya cabai produksi dari berbagai daerah di Jatim dan Jateng. Seorang pedagang cabai di Pasar Besar Bojonegoro Ny. Kabul (37), Senin, mengatakan, panen cabai dari berbagai daerah, mulai Rengel, Tuban, Madura, juga Blora, Jateng, mampu menambah pasokan cabai dan menurunkan harga cabai, yang sempat merangkak naik. Selain itu, lanjutnya, turunnya permintaan dari masyarakat, menjelang tahun ajaran baru, juga membuat harga berbagai macam jenis cabai cenderung rendah. "Pasar sepi, masyarakat lebih mementingkan untuk kebutuhan sekolah," jelas Ny. Kabul. Menurut dia, kualitas cabai yang dihasilkan produksi dari Blora Jateng, khususnya cabai rawit tidak terlalu bagus, sebab terserang hama penyakit "patek". "Cabai rawit merah dan kuning tidak bisa segar, seperti orang kena penyakit diabetes," katanya, mengambarkan. Ia menjelaskan, berbagai macam jenis cabai akan merangkak naik, kalau produksi tanaman cabai dari berbagai daerah yang berdekatan dengan Bojonegoro, seperti Blora dan Tuban, sudah habis. "Produksi cabai Pare, Kediri dan Malang selalu ada, jarang berhenti," ungkapnya. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012