Surabaya - Pemerintah Pusat akan memantau langsung pembagian beras untuk masyarakat miskin (raskin) di berbagai wilayah di Kota Surabaya yang dimulai akhir Juni 2012. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) Kota Surabaya Antiek Sugiarti, Selasa, mengatakan, pemerintah pusat melalui surat yang dikirim ke Pemkot Surabaya akan memantau pengambilan raskin menyusul adanya perbedaan penerima raskin pada tahun ini. Menurut dia, Pemkot tetap harus mengacu data baru dari pemerintah pusat melalui Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah gakin yang menerima raskin sepanjang Januari-Mei ada sekitar 110.117 orang, namun untuk Juni sampai Desember terjadi perubahan berdasarkan data hasil pendataan gakin BPS 2011 yakni sebesar 78.869 orang. Anteik mengatakan jika memang masih ada warga dari gakin yang protes, pihaknya mempersilahkan mengajukan keberatan ke RT masing-masing. "Mengenai hal ini, Kami sudah melakukan sosialisasi ke tingkat bawah tentang perubahan itu," katanya. Mantan Kabag Kerjasama Pemkot Surabaya itu juga menjelaskan, sebenarnya pemkot bisa menutupi gakin yang tak lagi dapat raskin dari pemerintah pusat yakni dengan cara diambilkan jatah dari raskin daerah (raskinda) yang dilakukan Pemkot Surabaya. Hanya saja, lanjut dia, sampai saat ini belum ada aturan yang membahas tentang raskinda di Surabaya. "Kalau kami paksakan, bisa dikatakan salah. Makanya tak bisa kami memberikan raskinda saat ini," ujarnya. Selain itu, Pemkot sebenarnya tak ingin adanya gejolak di tingkat bawah. Sehingga pihaknya mengharapkan Warga Surabaya bisa memahami perubahan itu. "Data dari pemerintah pusat memang seperti itu," jelasnya. Sementara itu, ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono menjelaskan, perubahan data ini tetap menimbulkan gejolak di tingkat masyarakat. Penerima raskin diharapkan bisa tepat sasaran, kalaupun ada perubahan, ini jelas merugikan warga Surabaya. "Raskinda memang bisa jadi solusi. Tapi nanti akan dibahas lebih lanjut," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012