Sumenep - Rapat yang digagas anggota Komisi C DPRD Sumenep untuk membahas dan mencari solusi atas tidak beroperasinya salah satu kapal perintis, tak membuahkan hasil.
Ketua Komisi C DPRD Sumenep, A Hamid Ali Munir, Selasa, menjelaskan, pihaknya langsung menggelar rapat koordinasi mendadak dengan mengundang sejumlah pihak terkait, guna menindaklanjuti keluhan calon penumpang kapal ke Masalembu atas tidak beroperasinya salah satu kapal perintis.
"Melalui rapat tersebut, kami sebenarnya ingin mengetahui penyebab kapal perintis yang dikelola PT Sumekar itu tidak beroperasi, sekaligus mencari solusinya. Namun, rapat tidak membuahkan hasil, karena manajemen PT Sumekar tidak hadir ke rapat yang kami gagas," katanya di Sumenep.
Pada Selasa pagi, puluhan calon penumpang kapal ke Masalembu mendatangi Kantor DPRD Sumenep guna mengadukan belum adanya kapal yang berangkat ke pulau tersebut.
Padahal, mereka sudah berada di kawasan Pelabuhan Kalianget sejak Sabtu (9/6) guna menunggu pemberangkatan kapal ke Masalembu.
Versi calon penumpang kapal tersebut, salah satu kapal perintis sudah berada di Pelabuhan Kalianget sejak beberapa hari lalu.
"Pihak terkait yang kami undang ke rapat untuk membahas keluhan calon penumpang kapal ke Masalembu itu adalah pimpinan Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep dan manajemen PT Sumekar sebagai pengelola kapal perintis. Hanya pimpinan Dishub Sumenep yang hadir," ujar Hamid.
Dalam rapat tersebut, kata dia, pimpinan Dishub Sumenep menyatakan pernah berkoordinasi dengan manajemen PT Sumekar atas tidak beroperasinya kapal perintis yang dikelolanya.
"Informasi yang kami terima dari pimpinan Dishub Sumenep sesuai hasil koordinasi dengan manajemen PT Sumekar, penyebab kapal perintis itu tidak dioperasikan, karena tidak ada dana operasional. Ini yang membuat kami ingin melakukan klarifikasi secara langsung kepada manajemen PT Sumekar," ucapnya.
Hamid mengatakan, pihaknya memang agak kesulitan untuk menghubungi manajemen PT Sumekar.
"Kami sudah dua kali mengundang manajemen PT Sumekar untuk hadir ke rapat, termasuk pada Selasa ini, yang agendanya membahas sarana transportasi laut. Namun, ternyata tidak hadir. Kami juga mencoba berkomunikasi dengan manajemen PT Sumekar melalui telepon, ternyata tidak pernah ada respons," paparnya.
Ia juga mengemukakan, pihaknya meminta pimpinan Dishub Sumenep untuk segera mencari solusi atas belum beroperasinya kapal perintis yang dikelola PT Sumekar.
"Kapal perintis yang beroperasi di wilayah Sumenep memang ada dua unit. Namun, jika salah satu kapal perintis itu tidak beroperasi, akan mengakibatkan jadwal pelayaran ke Masalembu menjadi agak lama. Kondisi tersebut akan membuat warga Masalembu merasa tidak diberi pelayanan maksimal, dan wajar jika mereka protes," kata Hamid. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012