Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengunjungi rumah seorang nenek, Arnima (82) yang mengalami disabilitas netra akibat katarak di Bangkalan, Madura, Jawa Timur dan memberikan sejumlah bantuan dengan total sebesar Rp4 juta.
"Dia putus bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) sejak tahun 2022. Kita lagi cek kenapa kok putus, kita mau lihat lagi, kita cocokkan history-nya. Nanti kita akan tindaklanjuti," kata Gus Ipul dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Ia menceritakan Arnima merupakan lansia yang tinggal sendirian di rumah kontrakan. Sehari-hari, keponakan Arnima yang memberinya makan dan menemani saat malam.
Gus Ipul juga melanjutkan, ada kemungkinan Arnima masuk kembali dalam daftar penerima manfaat PKH dan mendapatkan bantuan permakanan. Namun, hal tersebut bergantung pada penilaian.
"Tetapi yang jelas bahwa kita menemukan hal-hal yang masih belum sesuai dengan data kita. Ini salah satu contoh saja. Maka, kita ajak semua mari kita perbaiki data," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan, nenek Arnima tinggal di rumah yang tidak layak huni, namun bukan milik sendiri, sehingga ia akan dibantu mencarikan solusi untuk mendapatkan bantuan dari jalur lain, misalnya lewat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) karena syarat bantuan dari pemerintah untuk merenovasi rumah salah satunya harus milik sendiri.
"Jadi kita enggak bisa beri sembarangan, tetapi mungkin dari donor yang lain atau dari yang non-pemerintahan bisa kita koordinasikan," ucap Gus Ipul.
Ia menjelaskan, saat ini nenek Arnima masih sehat dan dapat berkomunikasi dengan baik dan sempat mendapatkan tawaran agar pindah dari rumah kontrakan tersebut, tetapi Arnima tak berkenan.
"Jadi itu kita memastikan, koreksi data ini penting. Tidak semua kita anggap baik-baik saja, kita perlu padankan kembali, kita cek kembali karena memang arahan Presiden begitu," tuturnya.
Mensos juga ingin memastikan program yang dijalankan tepat sasaran, melalui pengecekan bantuan sosial agar tepat bisa melalui pendamping dan lewat pemerintah daerah.
"Ada jalur yang cek bansos itu," katanya.
Gus Ipul juga menyempatkan berdialog dan duduk di samping nenek Arnima. Ia mengatakan, Presiden Prabowo meminta untuk memperhatikan para lansia penyandang disabilitas yang memerlukan bantuan.
Nenek Arnima bertanya kepada Gus Ipul soal bantuan apa yang akan diberikan. Arnima mengatakan saat ini sudah tak bekerja lagi karena sudah buta selama setahun.
"Sudah nasib. Kalau dikasih sampean (Gus Ipul) uang ya alhamdulillah, uang di mana-mana butuh, banyak terima kasih," paparnya.
Kemensos melalui Sentra Prof. Dr. Soeharso Surakarta memberikan bantuan kepada nenek Arnima berupa pembersihan lingkungan tempat tinggal. Selain itu, juga bantuan berupa kasur, bantal, sprei, lemari pakaian, dan kursi.
Bantuan lain di antaranya kebutuhan dasar dan nutrisi seperti beras, sarden, gula pasir, madu, biskuit, kecap, dan teh. Kemudian, juga diberikan peralatan kebersihan diri seperti sabun mandi, sampo, sikat gigi, pasta gigi, dan handuk. Bantuan peralatan makan juga diberikan seperti piring, gelas, sendok, dan garpu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025