Komandan Tim Basarnas Kantor SAR Surabaya Eko Aprianto mengungkapkan kronologi penemuan balita berinisial MR (3,5) yang  terseret arus pada hari keempat operasi pencarian, di Kali Makmur wilayah Wiyung, Surabaya, Jawa Timur.

"Pukul 13.00 WIB dimulai lagi pencarian setelah tim melakukan istirahat. Pada pukul 14.00 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan posisinya di antara enceng gondok," ucap Eko, saat ditemui di Posko Pencarian Anak Tenggelam di wilayah perumahan Royal Residen Surabaya, Jumat.

Eko menambahkan, penemuan tersebut juga tidak lepas dari bantuan alat berat yang mengurai banyaknya enceng gondok di sungai tersebut.

"Saat bracket dari alat berat itu mengurai enceng gondok, kemudian warga dari atas bantaran sungai berteriak jika ada jenazah balita di antara enceng gondok itu," katanya.

Meskipun begitu, lanjutnya, karena derasnya arus sungai, jenazah MR sempat terbawa air hingga sekitar 200 meter dari titik awal ditemukan.

"Setelahnya, mereka langsung bergerak menggunakan perahu karet untuk mengejar dan berhasil mengevakuasi jenazah korban, yang kemudian di masukkan ke kantong jenazah," ujarnya.

Jenazah MR kemudian ditangani oleh tim Inafis Polrestabes Surabaya untuk dilakukan identifikasi serta dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo Surabaya. Rencananya, jasad tersebut akan diautopsi sebelum dibawa ke kampung halaman di Pasuruan.

Eko menambahkan, dengan ditemukannya korban MR, maka operasi pencarian dinyatakan selesai.

Pihaknya mengimbau, kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Surabaya agar selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini.

"Terutama saat hujan deras, diharapkan orang tua selalu melihat situasi jika anak-anak bermain air hujan, jangan sampai lepas dari pengawasan," ucap Eko.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024