Bojonegoro - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jatim, melibatkan 400 personel, selam pelaksanaan ujian nasional (UN) SMP sederajat, mulai pendistribusian soal UN, hingga pemantauan kemungkinan adanya klecurangan selama UN. berlangsung.
"Kalau memang dalam pelaksanaan UN, kami temukan joki UN, seperti kejadian tahun lalu, kami akan bertindak tegas," kata Kasat Binmas Polres Bojonegoro, AKP Jzaeni, sebelum pendistribusian soal UN, kepada kepala sekolah penyelenggara UN di Mapolres, Sabtu,
Dalam pelaksanaan UN tahun lalu, di SMPN I Kecamatan Kedewan, polisi menangkap sejumlah joki UN dari SMP PGRI I Kecamatan Kedewan. Dalam kesempatan itu, Kabag Ops Polres Bojonegoro, Kompol Heri Agus Wahono, meminta, semua pengawas, mewaspadai adanya kebocoran soal UN.
"Termasuk jangan sampai terjadi kecurangan dalam pelaksanaan UN," katanya, yang didampingi Kepala Bidang Pendidikan SMP, SMA dan SMK Dinas Pendidikan Bojonegoro, Hanafi.
Ia mengatakan, dalam pelaksanaan UN tingkat SMA sederajat di Bojonegoro, yang baru saja rampung, bisa berjalan lancar, tidak ada soal yang bocor. Namun, di daerah setempat, terkena dampak rembesan jawaban soal UN melalui SMS, yang tidak jelas kebenarannya.
Sebab, lanjutnya, dalam pelaksanaan UN ada lima paket, sehingga beredarnya jawaban soal UN itu, dianggap menyesatkan, karena tidak jelas jawaban soal UN itu, tidak mungkin untuk semua jawaban soal yang ada dalam lima paket.
"Beredarnya jawaban soal UN itu, merupakan isu yang menyesatkan," katanya, menegaskan.
Menurut dia, kalau ada soal UN yang kurang, prosedurnya bisa difoto kopi, dengan diketahui pengawas, tim independen dan petugas kepolisian.
Ia juga meminta, semua pengawas, dalam melaksanakan tugas di kelas, jangan sampai tertidur, sehingga ketahuan wartawan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012