Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, membangun instalasi untuk pengolahan limbah domestik sehingga bisa menjadi solusi sebelum dilakukan pembuangan limbah domestik.

"Instalasi ni sudah dibangun tinggal penyelesaian akhir saja. Tahun depan bisa dimanfaatkan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Kediri Chevy Ning Suyudi, di Kediri, Kamis.

Ia mengatakan proses pembangunan instalasi itu sudah dimulai sejak Juni 2024 dan saat ini hasil pembangunannya sudah 90 persen. Saat ini tinggal penyelesaian akhir dan peresmian.

Chevy menyebut lokasi pembangunan instalasi untuk pengolahan limbah domestik tersebut berada di Kelurahan Campurejo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Lokasi itu dipilih dari hasil kajian serta penelitian yang telah dilakukan.

"Memang sudah kami survei lokasinya termasuk sudah ada pencegahan dampak terhadap lingkungan," kata dia.

Chevy menambahkan, dalam operasinya instalasi itu akan mampu menampung 15 kubik limbah domestik dengan menggunakan Solid Separation Chamber (SSC), yakni unit pengolahan fisik yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan pada limbah domestik. Proses yang terjadi pada SSC adalah sedimentasi, filtrasi, dekantasi, dan evaporasi.

Saat disinggung anggaran untuk pembangunan instalasi pengolahan limbah domestik itu, Chevy mengaku lupa.

Ia juga belum tahu nanti skema untuk operasionalnya seperti apa. Namun, untuk teknisnya berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Kediri.

"Kami fasilitasi dulu instalasinya, baru kemudian untuk angkutannya. Skemanya nanti Dinas PUPR yang mengelola," kata dia.

Ia mengatakan, instalasi ini khusus untuk pengolahan limbah dari warga di Kediri. Dari luar daerah, tidak diizinkan masuk untuk proses pengolahan limbahnya.

Selain itu, Pemkot Kediri juga membangun proyek pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di area Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri. Proyek pembangunan IPAL tersebut untuk mengatasi limbah manusia di lingkungan.

"Pembangunan tersebut dilakukan sebagai upaya meningkatkan pengolahan sanitasi pondok pesantren. Limbah domestik diproses terlebih dahulu sebelum dialirkan ke saluran air. Nantinya, setelah diproses sudah dalam kondisi bersih dan tidak berbau," katanya.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024